
Realisasi Program Terbesar dalam 40 Tahun
Jember, Obor Rakyat – Bupati Jember Muhammad Fawait atau yang akrab disapa Gus Fawait menegaskan komitmen kuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan pekerja rentan.
Komitmen tersebut diwujudkan melalui peluncuran Program Lingkaran Cinta dan Cinta Petani, yang digelar di Kantor Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Jember, Senin (22/12/2025).
Dalam sambutannya, Gus Fawait mengungkapkan bahwa realisasi program pembangunan tahun 2025 menjadi yang terbesar dalam empat dekade terakhir, sekaligus mencatatkan sejarah baru bagi Kabupaten Jember.
“Realisasi pembangunan tahun 2025 ini merupakan yang terbesar dalam 40 tahun terakhir. Ini bukan sekadar angka, tapi bukti kehadiran pemerintah untuk masyarakat,” tegasnya.
Salah satu capaian utama yang disoroti adalah perlindungan sosial bagi puluhan ribu pekerja rentan melalui program BPJS Ketenagakerjaan. Pemerintah daerah mengambil peran dengan menanggung iuran kepesertaan, sehingga pekerja mendapatkan jaminan sosial tanpa beban biaya.
“Tahun 2025 mencatatkan angka partisipasi terbesar dalam tiga tahun terakhir. Total ada 82.093 pekerja yang iurannya dibayarkan oleh Pemkab Jember,” ujar Gus Fawait.
Jumlah tersebut meliputi 40.300 buruh tani, 19.474 pekerja sosial keagamaan, 10.000 petani pangan dan hortikultura, 9.484 pekerja rentan desa, 2.000 nelayan tangkap, serta ratusan pedagang keliling.
Hingga 10 Desember 2025, total dana manfaat BPJS Ketenagakerjaan yang telah terserap mencapai Rp 17,8 miliar dan diproyeksikan menembus Rp 20 miliar hingga akhir tahun.
Selain perlindungan sosial, Pemkab Jember juga merealisasikan berbagai bantuan sektor pertanian melalui Dinas TPHP. Gus Fawait menegaskan tekadnya mengembalikan Jember sebagai lumbung pangan utama di Jawa Timur.
“Hampir 70 persen infrastruktur pertanian sebelumnya mengalami kerusakan. Fokus kami adalah memperbaiki yang rusak dan memberikan alat produksi yang modern,” jelasnya.
Bantuan fisik yang telah disalurkan meliputi 169 unit mesin pra-panen, 111 unit mesin pasca-panen, 644 ton pupuk, 8.728 bibit hortikultura, 33.800 bibit perkebunan, serta dukungan pengembangan 24.292 hektare tanaman pangan. Total nilai bantuan sektor pertanian tersebut mencapai Rp 73,5 miliar, yang merupakan akumulasi dukungan dari pemerintah pusat dan daerah.
Untuk mempercepat pembangunan, Gus Fawait juga mengintensifkan lobi ke pemerintah pusat. Ia menyebutkan bahwa perbaikan jalan di seluruh wilayah Jember membutuhkan anggaran sekitar Rp 1,2 triliun, yang tidak mungkin hanya mengandalkan APBD.
“Konektivitas udara melalui Bandara Jember sangat penting agar koordinasi dengan pemerintah pusat lebih mudah, sehingga anggaran pembangunan bisa masuk ke Jember,” ungkapnya.
Gus Fawait optimistis, pada tahun 2026 pembangunan infrastruktur dan sektor pangan akan semakin masif, sejalan dengan visi pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
“Kami tidak hanya bercerita, tapi memberikan bukti konkret. Jember harus maju, Jember harus lebih baik,” pungkasnya. (*)
Penulis : Maria Agustina
Editor : Redaksi