
Jakarta, Obor Rakyat – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) kembali menegaskan komitmennya untuk hadir dan bekerja di tengah masyarakat dalam situasi darurat bencana.
Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol Prof. Dr. Dedi Prasetyo memimpin apel pemberangkatan personel Polri untuk penanggulangan pascabencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Apel digelar di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jumat (26/12/2025), sebagai tindak lanjut atas meningkatnya kebutuhan penanganan bencana di wilayah Sumatera.
Dalam keterangannya kepada awak media, Wakapolri menyampaikan bahwa Polri menyiapkan total 1.500 personel tambahan untuk memperkuat penanganan pascabencana, sesuai dengan arahan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
“Situasi di lapangan masih membutuhkan tambahan kekuatan. Oleh karena itu, Polri menyiapkan 1.500 personel untuk membantu penanganan pascabencana di wilayah Sumatera,” ujar Wakapolri.
Selain personel pengamanan dan bantuan lapangan, Polri juga mengerahkan dukungan lintas fungsi, mulai dari tenaga kesehatan, tim trauma healing, hingga Tim Disaster Victim Identification (DVI).
“Sebanyak 43 tenaga kesehatan, 82 personel trauma healing, serta Tim DVI terus bekerja, terutama di Sumatera Utara, di mana masih terdapat beberapa jenazah yang dalam proses identifikasi DNA,” jelasnya.
Dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak, Polri turut memprioritaskan penyediaan air bersih melalui pembangunan sumur bor. Program ini menjadi salah satu fokus utama dalam fase pemulihan pascabencana.
“Sesuai arahan Bapak Kapolri, target pembangunan sumur bor mencapai 300 titik. Saat ini sudah tersedia 238 titik, dengan 84 sumur bor telah beroperasi dan sisanya masih dalam proses pengerjaan,” kata Wakapolri.
Tak hanya itu, Polri juga telah mendirikan 91 posko tanggap bencana di tiga provinsi terdampak. Layanan kesehatan terus diberikan kepada masyarakat, dengan total 37.867 warga telah menerima pelayanan medis.
Adapun keluhan kesehatan yang paling banyak ditangani meliputi demam, batuk, diare, gangguan kulit, serta gangguan pencernaan.
“Penanganan kesehatan dan penguatan koordinasi lapangan menjadi prioritas kami agar seluruh bantuan berjalan efektif dan tepat sasaran,” tambahnya.
Menutup pernyataannya, Komjen Pol Dedi Prasetyo menegaskan bahwa Polri akan terus melakukan evaluasi dan penguatan penanganan bencana sebagai bagian dari tugas kemanusiaan.
“Polri harus selalu hadir di tengah masyarakat, terutama saat bencana. Ini adalah bentuk pengabdian kami kepada bangsa dan negara,” pungkas Wakapolri. (*)
Penulis : Nur Arifin
Editor : Redaksi