Wartawan Mengaku Dapat Perlakuan Intimidatif Saat Open House Natal Wali Kota Pematangsiantar

Pematangsiantar, Obor Rakyat – Sejumlah wartawan mengaku mengalami perlakuan tidak menyenangkan saat menghadiri kegiatan Open House Natal di Rumah Dinas Wali Kota Pematangsiantar, Jumat (27/12/2025) lalu.
Ilustrasi.

Pematangsiantar, Obor Rakyat – Sejumlah wartawan mengaku mengalami perlakuan tidak menyenangkan saat menghadiri kegiatan Open House Natal di Rumah Dinas Wali Kota Pematangsiantar, Jumat (27/12/2025) lalu.

Perlakuan tersebut diduga dilakukan oleh seorang ajudan Wali Kota yang disebut bernama Herman, yang dinilai bersikap kaku dan membatasi akses jurnalis untuk bersalaman serta menyampaikan ucapan Natal kepada Wali Kota.

Menurut keterangan para wartawan, sikap ajudan tersebut terkesan intimidatif dan tidak mencerminkan etika pelayanan publik, terlebih kegiatan open house merupakan agenda terbuka yang ditujukan bagi masyarakat luas, termasuk insan pers.

Wartawan Merasa Dihalang-halangi

Salah seorang wartawan, Jhon Sitepu dari media Tobaferindo, menyampaikan bahwa dirinya dan rekan-rekan hanya berniat bersalaman serta menyampaikan ucapan selamat Natal secara sopan.

Baca Juga :  Kasat Samapta Polres Simalungun Monitoring Langsung 5 Pos Pengamanan Operasi Lilin Toba 2025

“Kami hanya ingin bersalaman dan menyampaikan ucapan selamat. Namun cara ajudannya menghadang seolah menganggap wartawan sebagai ancaman,” ujar Jhon.

Hal senada disampaikan wartawan lain berinisial Hn, yang menilai sikap ajudan tersebut merendahkan profesi jurnalis.

“Sikap seperti itu sangat tidak pantas dan merendahkan profesi pers,” ungkapnya.

Gestur Dinilai Tidak Bersahabat

Wartawan lain berinisial Atn dan Ejl juga mengaku mengalami pengalaman serupa. Mereka menilai gestur tubuh dan tatapan ajudan saat berjaga di sekitar Wali Kota menunjukkan sikap tidak bersahabat ketika jurnalis mencoba mendekat. Bahkan, pola pengamanan yang diterapkan dinilai berlebihan dan tidak proporsional dengan jenis acara yang digelar.

“Pengamanannya seperti pengamanan kepala negara. Padahal ini acara open house, bukan forum tertutup,” ucap salah satu wartawan.

Dinilai Bertentangan dengan Prinsip Keterbukaan Publik

Insiden tersebut dinilai mencederai hubungan kemitraan antara Pemerintah Kota Pematangsiantar dan insan pers. Para jurnalis menegaskan bahwa kehadiran mereka tidak hanya untuk bersilaturahmi, tetapi juga menjalankan tugas jurnalistik sebagai bagian dari kontrol sosial dan pilar demokrasi.

Para wartawan berharap Wali Kota Pematangsiantar dapat mengevaluasi kinerja ajudan dan jajaran protokoler, serta memastikan seluruh kegiatan pemerintahan dilaksanakan secara humanis, terbuka, dan menghormati peran pers.

Belum Ada Klarifikasi Resmi

Hingga berita ini diterbitkan, Minggu (28/12/2025), pihak media masih berupaya meminta konfirmasi dan klarifikasi resmi dari Pemerintah Kota Pematangsiantar maupun dari ajudan yang bersangkutan.

Redaksi menegaskan bahwa hak jawab dan klarifikasi tetap terbuka dan akan dimuat dalam pemberitaan selanjutnya apabila telah diterima. (*)

Penulis : S Hadi Purba
Editor : Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *