Banyuwangi, Obor Rakyat – Bagi sebagian orang, bisa mengabdi dan melayani masyarakat merupakan impian yang di cita-citakan, terlebih jika dalam mengemban kepercayaan masyarakat tersebut di nilai sukses.
Pekerjaan yang berkaitan dengan pelayanan terhadap masyarakat, salah satunya adalah menjadi Kepala Desa (Kades).
Kades merupakan seseorang yang memimpin atau sering disebut dengan pucuk pimpinan dari pemerintah desa. Jabatan tersebut, memiliki masa tugas selama 6 tahun dan dapat diperpanjang untuk tiga kali masa berikutnya berturut-turut.
Dalam hal ini tentunya banyak pihak yang menginginkan berada dalam posisi jabatan sebagai Kades. Jika dilihat dari sisi tupoksi menjadi Kades tidaklah mudah karena perlu mempertimbangkan beberapa hal terkait program desa yang dijalankan. Maka dapat diartikan seseorang yang sudah berada dalam jabatan tersebut haruslah memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa dalam rangka melaksanakan pembangunan, pembinaan, kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.
Selain itu, pemimpin suatu desa harus memiliki kemampuan intelektual yang tinggi terutama kecerdikan dalam bersosialisai serta menetapkan suatu keputusan melakukan perencanaan dan pengorganisasian yang matang dalam menjalankan program-program sebagai unsur visi dan misinya.
Dengan terpenuhinya program yang berpihak terhadap rakyatnya, maka tingkat kepercayaan masyarakat secara otomatis akan semakin menguat, begitu pula sebaliknya.
Jika calon pemimpin desa tidak mempunyai program dan visi misi, maka tingkat keraguan masyarakat semakin besar.
Menanggapi hal tersebut, Muhbiruddin selaku Kades Blimbingsari, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menjelaskan, sejak awal program yang kami sampaikan ke masyarakat yang di masukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMdes), Alhamdulillah semua bisa tercover walaupun tidak seratus persen.
“Terutama terkait pengentasan kemiskinan termasuk di antaranya terdapat 70 rumah di wilayah Blimbingsari yang tidak layak huni, sehingga kami berupaya untuk di lakukan bedah rumah yang sekarang ini sudah selesai,” ujarnya, Minggu (28/5/2023)
Terkait sandang pangan para janda tua dan lansia yang sudah tidak bisa mencari nafkah, maka kami juga mempunyai program bernama rantang kasih yang berkolaborasi dengan pihak kecamatan.
“InsyaAllah tahun ini bantuan rantang kasih yang semula berbentuk barang, maka tahun ini akan kami ganti dengan bentuk uang tunai,” kata Muhbiruddin.
Selain itu, lanjut dia, dalam bidang pendidikan di tingkat sekolah dasar yang semula terdapat hanya 20 persen dari Kartu Indonesia Pintar (KIP), saat ini sudah ada sekitar 80 persen yang mendapatkannya.
Begitu juga dengan upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat, maka kami aktifkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMdes) yang kami harapkan mampu menjadi motor penggerak perekonomian.
“Harapan kami dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama di bidang pendidikan kita harus serius. Mungkin karakter tiap desa itu berbeda-beda dalam menanggulangi segala permasalahan, termasuk kemiskinan, perekonomian,” sebutnya.
Untuk kesehatan masyarakat yang kurang mampu, kami juga sudah lakukan upaya semaksimal mungkin. Mulai dari mobil pelayanan kesehatan masyarakat hingga mempermudah pembuatan surat keterangan miskin bagi yang tidak mampu.
“Terus terang kepada masyarakat Blimbingsari, kami berharap bisa menilai apa yang kita laksanakan sesuai visi dan misi sejak awal menjabat,” tutur Kades Blimbingsari itu.
Seraya menambahkan, kami yakin kesadaran masyarakat Blimbingsari ini sangat tinggi.
“Mudah-mudahan kesadaran itu tetap bertahan hingga di laksanakan Pilkades nanti sehingga tingkat keamananpun bisa terjaga pula”.pungkasnya.(far/kas)