
Bondowoso, Obor Rakyat – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso, melalui Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) menggelar ‘Inauguration of Ijen UNESCO Geopark’ di Alun-alun Raden Bagus Asra RBA Ki Ronggo, Sabtu (16/9/2023), malam.
Acara ini dalam rangka memeriahkan prestasi tercatatnya Ijen Geopark yang resmi sebagai anggota UNESCO Global Geoparks (UGGp) dalam konferensi internasional ke-10 UGG yang dilaksanakan di Habous Cultural Complex, Marrakesh, Maroko, beberapa hari yang lalu.
Terlihat beragam pertunjukan kesenian daerah yang dilaksanakan secara massal. Diantaranya adalah, tari Molong Kopi, tari Topeng Konah, tari Blu Fire, Singo Ulung, Ojung, dan kesenian lainnya. Kemudian puluhan pelaku Usaha mikro kecil menengah (UMKM) di bidang makanan olahan juga disediakan.
Tampak hadir dalam acara ini, Bupati, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda), kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD),dan camat, serta undangan lainnya.
Baca juga: Resmi, Bupati Bondowoso Pada Masa Akhir Jabatannya Jadi Saksi Penetapan Ijen Geopark di Maroko
Kepala Disparbudpora Bondowoso, Mulyadi dalam laporannya menjelaskan, kegiatan Inauguration di malam hari ini merupakan bentuk syukur atas dikukuhkannya Ijen Unesco Global Geoparks.
“Ini adalah kerja kita bersama yang sangat panjang,” ujarnya.
Perjalanan panjang bisa memperoleh pengukuhan ini karena berkat kerjasama antara semua pihak.
Kerena itulah, hendaknya bisa dilestarikan oleh generasi yang seterusnya.
“Ini betul-betul milik kita bersama, dan supaya dilestarikan,” imbuhnya.
Baca juga: Terima Sertifikat UNESCO Global Geopark, Ini Arahan Bupati Bondowoso
Secara singkat, Bupati Bondowoso , Salwa Arifin mengawali sambutannya, bahwa Ijen Geopark berdasarkan hasil penilaian UNESCO mendapatkan nilai tertinggi, yakni skor 872 dari seluruh Geopark lainnya di Indonesia.
“Ini adalah kado terindah, beberapa hari lagi kami akan menyelesaikan masa tugas sebagai kepala daerah,” kata Bupati.

Sementara ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bondowoso, Achmad Dhafir, menjelaskan, penghargaan ini tak hanya seremonial. Namun diharapkan bisa menjadi kebangkitan ekonomi Bondowoso dalam mensejahterakan masyarakat.
Karena nantinya Ijen Geopark akan dipromosikan di 72 negara, dan ini hendaknya dapat diikuti kesiapan dalam menerima tamu yang berkunjung ke Bondowoso.
“Mudah-mudahan nasibnya tidak seperti Borobudur,” ringkasnya. (red)