Warga Korban Banjir Bandang di Ijen Bondowoso, Mulai Tempati Huntap

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meresmikan hunian tetap (huntap) Relokasi Rumah dan Sarana Prasarana Lingkungan Pasca Bencana Banjir Bandang, di Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, Kamis (21/9/2023).
Gubernur Khofifah Indar Parawansa didampingi Direktur Pemulihan dan Peningkatan Sosial Ekonomi dan Sumber Daya BNPB RI, Eny Supartini, dan Bupati Bondowoso, Salwa Arifin saat melakukan penandatanganan prasasti

Bondowoso, Obor Rakyat – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meresmikan hunian tetap (huntap) Relokasi Rumah dan Sarana Prasarana Lingkungan Pasca Bencana Banjir Bandang, di Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, Kamis (21/9/2023).

Peresmian tersebut ditandai dengan pemberian kunci mockup huntap secara simbolis oleh Gubernur Khofifah kepada lima orang perwakilan penghuni, dan penandatanganan prasasti serta pemotongan untaian pita.

Baca Juga: Konstruksi Pembangunan Proyek PLTP Ijen, Capai 40%

Turut mendampingi Direktur Pemulihan dan Peningkatan Sosial Ekonomi dan Sumber Daya BNPB RI, Eny Supartini, Bupati Bondowoso, Salwa Arifin, dan Kalaksa BPBD Jatim.

Total sebanyak 78 rumah yang dibangun dengan luas masing-masing huntap ukuran 4×6 m2 di atas lahan 7×14 m2, dilengkapi mandi cuci kaskus (MCK), dan meter listrik.

Kawasan area lahan yang digunakan merupakan tanah milik Perhutani dengan luas kurang lebih 4,63 Hektare (Ha).

Sementara, luas lahan yang digunakan untuk relokasi rumah kurang lebih 1 Ha. sehingga masing-masing penerima bantuan mendapatkan lahan seluas 98 m persegi.

Secara singkat, Khofifah dalam sambutannya menjelaskan, huntap ini dibangun setelah bencana banjir bandang melanda Desa Kalisat dan Sempol di lereng Gunung Ijen pada Februari 2023 lalu.

Baca Juga :  KPK Periksa Eks Direktur PTPN XI Hingga Pejabat Pasuruan, Ini Daftarnya

Ia berharap, rumah ini akan lebih memberikan ketenangan dan kenyamanan, karena dibangun di lokasi yang lebih aman dari sebelumnya.

“Ketenangan merupakan hal vital. Karena lokasi rumah sebelumnya berada di dekat arus lereng Gunung Raung. Sehingga saat hujan maupun arus kuat, rawan banjir dan meresahkan warga. Semoga di lokasi yang baru ini warga lebih tenang, aman dan nyaman,” kata Khofifah.

Setelah peresmian, Khofifah menyempatkan diri meninjau rumah-rumah yang akan dijadikan hunian tetap, bahkan menyempatkan diri untuk menyapa warga.

Hasil data yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan, huntap tersebut, diisi oleh 29 warga Desa Sempol dan 49 warga Desa Kalisat, yang berlokasi di kawasan strategis, dekat dengan fasilitas kesehatan, pasar, tempat ibadah, pusat pendidikan, dan kantor pemerintah dalam jarak kurang lebih 2-3 km.

Pembangunan huntap ini, merupakan kerjasama antara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim melalui BPBD dan Pemkab Bondowoso. Total anggarannya Rp 13,18 miliar dana yang dikeluarkan untuk pembangunan huntap.

Dengan rincian, BNPB memberikan bantuan 5 paket pekerjaan dengan total nilai anggaran sebesar Rp 11,6 miliar untuk relokasi 65 unit rumah di Desa Kalisat, relokasi jalan lingkungan sepanjang 1.500 m di Desa Kalisat, relokasi drainase lingkungan sepanjang 3.000 m di Desa Kalisat, pengadaan tangkis afvour di Desa Sempol dan Kalisat.

Baca Juga :  Mantri BRI Unit Tegalampel Bondowoso Akan di Polisikan, Ini Kasusnya

Pemprov Jatim melalui BPBD Provinsi Jawa Timur memberikan bantuan sebesar Rp 1,17 miliar. Anggaran ini digunakan untuk pembangunan fasilitas kamar mandi/MCK pada 78 unit rumah dan pembangunan jalan lingkungan sepanjang 300 meter.

Sementara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso sendiri mengeluarkan anggaran senilai Rp 409,4 juta untuk kegiatan relokasi 13 rumah lainnya.

Selain itu, bantuan lain didapatkan dari PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk yang memberikan batuan berupa pintu untuk MCK. (tif)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *