
Situbondo, Obor Rakyat – Sebagai bagian untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam penggunaan pestisida, Aliansi Stewardship Herbisida, (Alishter) menggelar Training of User khusus pestisida terbatas di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
Pelatihan ini bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Pangan Situbondo yang berlangsung di hotel Lotus, Jl. Gunung Arjuno No.17, Mimbaan Tengah, Mimbaan, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo dan diikuti oleh ratusan petani setempat, Kamis (15/8/2024).
Arief Gunawan, ketua panitia penyelenggara menjelaskan, bahwa pelatihan ini difokuskan pada penggunaan pestisida paraquat dichloride, yang telah rutin diadakan oleh Alishter di berbagai daerah di Indonesia.
Tahun ini, Situbondo menjadi salah satu lokasi yang dipilih untuk menggelar pelatihan ini.
Baca juga: Tertimpa Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk, Nenek di Situbondo Luka-luka
“Kami mengundang ratusan petani dari wilayah Situbondo, termasuk beberapa Penyuluh Pertanian Lapangan atau PPL, ” ujar Arief.
Ia menekankan pentingnya penggunaan pestisida untuk melindungi tanaman dari gangguan organisme pengganggu dan gulma yang dapat menghambat penyerapan nutrisi oleh tanaman utama.
Pelatihan ini diadakan karena petani merupakan pengguna utama pestisida paraquat dichloride.
“Fokus utama kami adalah kepada para petani, sebagai pengguna langsung dari produk ini. Kami ingin memastikan bahwa mereka menggunakan pestisida dengan bijaksana dan aman, baik bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar,” tambahnya.
Salah satu narasumber pelatihan dari perwakilan Alishter Jakarta, Endang Angkasa Wati menyebutkan, sejak 2016, pelatihan serupa telah rutin diadakan dengan jadwal satu kali dalam setahun.
“Dari tahun 2016 hingga tahun 2024 kegiatan ini berjalan dan sudah memberikan pelatihan sejumlah 34.000 petani di 346 Kabupaten dan Kota se-Indonesia,” terang Endang sapaan lekatnya.
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada semua petani yang hadir untuk mengikuti pelatihan tersebut.
Harapannya agar para petani yang telah dilatih menjadi lebih bijaksana dalam menggunakan pestisida, baik untuk diri mereka sendiri maupun untuk lingkungan sekitar.
“Harapan kami, petani di sini sehat terus, tetap bijaksana, arif, dan aman dalam penggunaan pestisida,” ucapnya.

Sementara itu, Agus Fajar usai memberikan materi dalam kegiatan tersebut mengungukapkan, melalui kegiatan ini para petani yang telah mengikuti dapat menyebarluaskan pengetahuan yang mereka peroleh kepada rekan-rekan petani lainnya yang belum sempat mengikuti pelatihan.
“Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pertanian di Situbondo serta memperluas pemahaman petani mengenai penggunaan pestisida secara bijak dan aman, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hasil pertanian,” katanya.
Seraya menambahkan, Alishter beranggotakan 59 perusahaan produsen paraquat dichloride.
Meskipun banyak perusahaan yang terlibat, Agus Fajar menegaskan, bahwa dalam pelatihan ini tidak ada promosi produk tertentu.
“Kami netral. Tidak ada promosi produk sama sekali. Fokus kami adalah edukasi terkait penggunaan herbisida paraquat dichloride,” tandasnya.
Diketahui, Pestisida merupakan bahan kimia yang beracun, jadi cara penggunaannya harus menggunakan alat pelindung diri sesuai dengan peraturan menteri pertanian Nomor 43 Tahun 2019, maka setiap pengguna pestisi. (ek)
Baca juga: Polres Jember Gelar Latihan Pra Operasional Mantap Praja Semeru 2024, Siapkan Pengamanan Pilkada