Jakarta, Obor Rakyat – Kebakaran hebat yang melanda lima bangunan lapak pengepul barang bekas di Jalan Karya Nomor 1, Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Minggu (29/12/2024), meninggalkan duka mendalam bagi para korban. Insiden yang terjadi sekitar pukul 14.00 WIB ini menghanguskan area seluas 518 meter persegi, menyebabkan kerugian besar bagi pemilik lapak dan pekerja di sekitar lokasi kejadian.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kebakaran diduga bermula dari korsleting listrik pada AC di salah satu lapak milik Suyitno (65). Percikan api dengan cepat membesar, merambat ke bangunan lainnya, dan sulit dikendalikan. Para korban tidak hanya kehilangan aset, tetapi juga sumber penghidupan yang menjadi tumpuan hidup mereka sehari-hari.
Dalam situasi penuh duka ini, berbagai pihak menunjukkan solidaritasnya, termasuk Dewan Pimpinan Pusat IKAMA melalui Cabang Jakarta Utara (DPC IKAMA JU).
Sebagai bentuk kepedulian, Ketua DPC IKAMA Jakarta Utara, H. Hanafi, S.Sos, memimpin langsung penyerahan bantuan sosial kepada para korban pada Selasa (31/12/2024).
Baca juga: Munjirin Resmikan Bedah Rumah di Kelurahan Lebak Bulus, Kota Jakarta Selatan
“Kedatangan kami merupakan bentuk rasa empati kepada para korban kebakaran. Kami membawa 50 paket sembako, pakaian layak pakai, uang tunai, serta minyak goreng. Ini adalah bagian dari program sosial keluarga besar IKAMA di Jakarta Utara yang selalu berupaya hadir membantu masyarakat yang membutuhkan,” ujar H. Hanafi di sela-sela kegiatan.
Selain memberikan bantuan fisik, H. Hanafi juga menyampaikan pesan dukungan moral kepada para korban. “Kami berharap bantuan ini dapat sedikit meringankan beban para korban. Kami juga mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama membantu dan mendukung agar mereka dapat bangkit kembali setelah musibah ini,” tambahnya.
Dalam kegiatan sosial tersebut, relawan IKAMA juga berinteraksi langsung dengan para korban untuk mendengarkan cerita dan kebutuhan mereka. Dukungan moral menjadi aspek penting, mengingat trauma pascabencana sering kali meninggalkan dampak psikologis yang mendalam bagi para korban.
Kegiatan sosial seperti ini mencerminkan semangat solidaritas yang tinggi di masyarakat. IKAMA berharap bahwa langkah kecil ini dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk turut berkontribusi, baik dalam bentuk bantuan maupun dukungan moral.
Kebakaran ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bahaya, seperti korsleting listrik, untuk mencegah musibah serupa di masa depan.
Kegiatan ini menjadi simbol bahwa kebersamaan adalah kunci utama dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Dengan gotong royong dan solidaritas, setiap musibah dapat dilalui dengan lebih ringan. (wh)