Siswa SMK di Jember Hilang Saat PKL di Laut Juwana, Diduga Jatuh dari Kapal

Jember, Obor Rakyat – Seorang siswa SMK Perikanan dan Kelautan Puger, Kabupaten Jember, dilaporkan hilang saat mengikuti Praktik Kerja Lapangan (PKL) di perairan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Siswa bernama Badrus Sholeh (17) tersebut diduga hilang di laut saat berada di atas kapal milik PT Pancuran Samudra Nusantara.
Ilustrasi.

Jember, Obor Rakyat – Seorang siswa SMK Perikanan dan Kelautan Puger, Kabupaten Jember, dilaporkan hilang saat mengikuti Praktik Kerja Lapangan (PKL) di perairan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Siswa bernama Badrus Sholeh (17) tersebut diduga hilang di laut saat berada di atas kapal milik PT Pancuran Samudra Nusantara.

Informasi hilangnya Badrus diterima oleh pihak sekolah dan perangkat desa setempat pada Senin, 19 Mei 2025. Berdasarkan keterangan rekan dan awak kapal, Badrus terakhir terlihat pada Sabtu malam, 17 Mei 2025 sekitar pukul 22.00 WIB.

Sebelum dinyatakan hilang, Badrus sempat menceritakan kegelisahannya kepada sang ibu melalui sambungan telepon. Ia mengaku merasa takut karena melihat adanya sesajen di atas kapal. Hal itu menimbulkan dugaan sementara adanya tekanan psikologis yang dialami korban menjelang hilangnya.

Kepala Sekolah SMK Perikanan dan Kelautan Puger, Kuntjoro Basuki menyampaikan rasa prihatin dan berharap Badrus segera ditemukan dalam kondisi selamat.

“Kami sudah berkoordinasi dengan keluarga dan aparat. Proses pencarian terus dilakukan, termasuk oleh pihak kepolisian dan Polairud Pati,” ungkapnya, Sabtu (28/6/2025).

Pihak keluarga juga berharap ada kejelasan atas insiden ini. “Kami hanya ingin anak kami ditemukan. Apa pun kondisinya, kami ingin kepastian,” ujar ayah Badrus kepada media.

Baca Juga :  Jalur Gunung Gumitir Ditutup Total Mulai Juli 2025, Ini Jalur Alternatif Jember-Banyuwangi

Sementara itu, jajaran Polres dan Satuan Polisi Air dan Udara (Polairud) Pati telah melakukan penyelidikan atas kasus hilangnya siswa tersebut. Pencarian terus diperluas, baik melalui patroli laut maupun pengumpulan keterangan dari awak kapal.

Kasus ini menjadi sorotan publik karena menyangkut keselamatan siswa yang sedang menjalani kegiatan pendidikan luar sekolah. Pihak sekolah mengimbau agar ke depan pengawasan terhadap siswa PKL lebih diperketat, terutama yang ditempatkan di lokasi-lokasi rawan seperti perairan lepas. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *