
Pematangsiantar, Obor Rakyat – Ketiadaan event balap resmi di Kota Pematangsiantar selama hampir tujuh tahun terakhir menuai keprihatinan dari para pembalap legendaris asal kota tersebut. Momen ini kembali mencuat menjelang penyelenggaraan Sumatera Cup Prix Season 2 yang akan digelar di Sirkuit IMI Multi Pancing, Kota Medan, pada 26-27 Juli 2025.
Lima pembalap legenda asal Pematangsiantar, Johannes Tarigan, Donna Panggabean, Rudi Unan, Yogi Sinaga, dan Arief Nemora, menyuarakan keprihatinan mereka terhadap minimnya perhatian pemerintah terhadap pembinaan dan pengembangan bakat balap muda di kota kelahiran mereka.
Dalam pertemuan dengan awak media pada Jumat malam (19/7/2025), Donna Panggabean yang pernah menorehkan prestasi hingga level Asia, menegaskan bahwa banyak anak muda berbakat di Pematangsiantar yang berpotensi menjadi pembalap profesional, namun tidak memiliki wadah untuk berkembang.
“Kami minta Pemkot dan pihak terkait serius dalam membina bibit pembalap muda Siantar. Sudah terlalu lama tidak ada event resmi. Mereka butuh arena, bukan dijalanan,” ungkap Donna.
Anggota DPRD Kota Pematangsiantar, Andika Prayogi Sinaga, turut mendukung aspirasi tersebut. Ia menyebut bahwa event balapan resmi seperti Road Race sangat penting bagi generasi muda sebagai wadah positif untuk mengembangkan bakat serta menghindari aksi balap liar yang marak di jalanan kota.
“Puluhan anak muda kita saat ini hanya bisa menyalurkan hobi di jalanan dengan aksi ugal-ugalan. Ini mengkhawatirkan. Kita harus hidupkan kembali event balap resmi di Siantar,” tegas Andika.
Minimnya event resmi selama bertahun-tahun menyebabkan peningkatan aksi balap liar dan geng motor yang membahayakan. Para pembalap legendaris meyakini bahwa kehadiran event Road Race akan mampu menekan angka kecelakaan dan memberi arah pembinaan profesional bagi talenta lokal.
Johannes Tarigan menyampaikan, bahwa pihaknya bersama rekan-rekan pembalap akan mengajukan permohonan resmi kepada DPRD dan Wali Kota Pematangsiantar untuk menghidupkan kembali ajang Road Race di kota tersebut.
“Kami tidak tinggal diam. Kami akan segera bertemu DPRD dan wali kota untuk mendorong agar Road Race kembali diadakan demi masa depan generasi muda Siantar,” pungkas Johannes.
Seruan ini menjadi sinyal kuat bahwa regenerasi pembalap di Pematangsiantar membutuhkan perhatian serius. Pemerintah daerah didesak segera mengambil langkah agar Pematangsiantar kembali memiliki event balapan resmi sebagai wadah pembinaan atlet balap motor masa depan. (*)