
Jember, Obor Rakyat – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan guru ngaji, yang selama ini menjadi pilar pendidikan moral dan spiritual di tengah masyarakat. Tahun 2025, Pemkab meluncurkan program 22.000 Guru Ngaji untuk Jember Maju, jumlah penerima insentif terbanyak sepanjang sejarah daerah ini.
Bupati Jember, Muhammad Fawait, menegaskan bahwa guru ngaji adalah sosok yang harus dihormati dan dimuliakan.
“Guru ngaji adalah tokoh yang sangat berjasa dalam membangun karakter generasi kita. Jangan sampai mereka harus mengantri hanya untuk menerima haknya. Kita harus memuliakan mereka, sebagaimana mereka memuliakan ilmu dan akhlak,” tegasnya, Sabtu (9/8/2025).
Verifikasi Data Ketat
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Jember, Nurul Hafid Yasin, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengumpulkan data dari 248 desa dan kelurahan. Total ada 24.506 nama guru ngaji yang diajukan hasil musyawarah desa dan kelurahan.
Setelah penyaringan administrasi, terdapat 462 data yang dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS), karena alasan seperti pindah domisili, meninggal dunia, atau jumlah santri kurang dari 10 orang.
“Hasil verifikasi awal, jumlah final yang akan diverifikasi lanjutan adalah 24.044 orang. Mengingat kuota insentif tahun ini 22.000 orang, proses padan data NIK dengan Dispendukcapil menjadi sangat krusial. Targetnya selesai dalam 3-4 hari ke depan,” jelas Nurul Hafid.
Tahapan berikutnya, pada minggu kedua Agustus data akan dikembalikan ke desa untuk uji publik selama tiga hari. Jika tidak ada sanggahan, proses dilanjutkan dengan verifikasi administrasi dan pembukaan rekening di Bank Jatim.
Program insentif guru ngaji di Jember terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2024, jumlah penerima sekitar 19.000 orang. Tahun ini, jumlahnya melonjak menjadi 22.000 orang, yang disebut Bupati Fawait sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam memuliakan peran guru ngaji.
“Ini adalah bentuk keseriusan kami menjadikan guru ngaji sebagai mitra strategis dalam membangun Jember dari sisi spiritual dan akhlak. Kita ingin guru ngaji sejahtera, agar mereka semakin semangat membina generasi muda,” pungkasnya.
Dengan realisasi program ini, Pemkab Jember berharap kesejahteraan guru ngaji meningkat dan semangat mereka dalam mendidik generasi penerus bangsa tetap terjaga. (*)