RS Bhayangkara Kediri dan FKG IIK Bhakta Teken Kerja Sama Pengisian Odontogram Standar DVI

Kediri, Obor Rakyat – RS Bhayangkara Kediri resmi menjalin kerja sama strategis dengan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) dan Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata (IIK Bhakta) dalam upaya standarisasi pengisian odontogram sesuai standar Disaster Victim Identification (DVI) dan Interpol.
Penandatanganan kerja sama antara Kepala RS Bhayangkara Kediri, Kombespol drg. Agung Hadi Wijanarko, Sp.BM, MARS, C.M.C, QHIA, dengan Dekan FKG IIK Bhakta, drg. Puspa Dila Rohmaniar, M.Kes.

Kediri, Obor Rakyat – RS Bhayangkara Kediri resmi menjalin kerja sama strategis dengan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) dan Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata (IIK Bhakta) dalam upaya standarisasi pengisian odontogram sesuai standar Disaster Victim Identification (DVI) dan Interpol.

Penandatanganan kerja sama ini dilakukan pada Senin (20/10/2025), dipimpin langsung oleh Kepala RS Bhayangkara Kediri, Kombespol drg. Agung Hadi Wijanarko, Sp.BM, MARS, C.M.C, QHIA, serta Dekan FKG IIK Bhakta, drg. Puspa Dila Rohmaniar, M.Kes.

Langkah ini menjadikan RS Bhayangkara Kediri sebagai pelopor dalam implementasi pengisian odontogram berstandar nasional dan internasional, yang tidak hanya mendukung layanan kesehatan, namun juga memperkuat sistem identifikasi korban bencana maupun tindak kejahatan.

Optimalkan Fungsi Odontogram untuk Identifikasi Korban Bencana

Menurut drg. Agung, selama ini masyarakat belum banyak memahami pentingnya pencatatan data gigi secara lengkap dan terstandar. Padahal, rekaman odontogram tidak hanya berguna untuk kebutuhan rekam medis elektronik (ERM), namun juga krusial dalam proses identifikasi korban bencana alam, non-alam, maupun kriminalitas.

Baca Juga :  Anak Perempuan Hilang di Jember Selama Tiga Hari Berhasil Ditemukan Selamat oleh Warga dan Polsek Patrang

“Odontogram yang terekam dengan baik bisa menjadi data ante mortem yang sangat penting untuk proses identifikasi. Ini bagian dari pelayanan kemanusiaan yang perlu terus disosialisasikan,” tegas Agung.

Ia mencontohkan beberapa insiden seperti robohnya musala di Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, serta jatuhnya helikopter di Kalimantan Selatan. Dalam kejadian tersebut, data odontogram sangat membantu proses identifikasi korban, terutama pada warga negara asing yang sudah memiliki rekam data gigi secara digital dan terstandar.

Pelatihan Pengisian Odontogram Dimulai November 2025

Melalui kerja sama ini, mahasiswa FKG IIK Bhakta akan mendapatkan pelatihan dan praktik langsung odontologi forensik di RS Bhayangkara.

Selain itu, pelatihan juga akan diberikan kepada para dokter gigi di wilayah Kediri sebagai tahap awal, kemudian dilanjutkan secara bertahap hingga menjadi program berskala nasional.

Dekan FKG IIK Bhakta, drg. Puspa Dila Rohmaniar, M.Kes menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi MoU yang telah disepakati sebelumnya.

“Pelatihan akan fokus pada standarisasi pengisian odontogram sesuai kaidah DVI. Kami akan mengevaluasi dan membimbing baik mahasiswa koas maupun dokter gigi praktik agar pengisian data lebih seragam dan sesuai standar,” ungkapnya.

Menuju Standarisasi Nasional Data Odontogram

Selama ini, pengisian odontogram oleh dokter gigi dinilai belum seragam. Padahal, kewajiban pencatatan data ini telah diatur dan menjadi bagian penting dari profesi kedokteran gigi.

Dengan adanya kerja sama antara RS Bhayangkara dan IIK Bhakta, diharapkan tercipta standarisasi nasional dalam pengisian odontogram. Hal ini menjadi pondasi penting dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana, mendukung proses identifikasi korban, serta meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan forensik di Indonesia. (*)

Penulis : Maria
Editor : Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *