
Bondowoso, Obor Rakyat – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso melalui Dinas Pendidikan menggelar Forum Konsultasi Publik (FKP), dengan mengambil tema “Pendidikan Bondowoso Maju”.
Kegiatan yang berlangsung di ruang Command Center Sekretariat Daerah (Setda) Bondowoso ini secara zoom maeting dan diikuti ratusan elemen masyarakat, baik yang bergerak di pendidikan, media, LSM, dan NGO, Rabu (24/1/2024).
Pada kesempatan ini, Pj Bupati Bondowoso, Bambang Soekwanto didapuk sebagai Keynote Speaker Forum Konsultasi Publik.
Sebagai narasumber, adalah Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Haeriyah Yulianti, dan kepala Plh kepala Dinas Pendidikan, Anisatul Hamidah.
Baca juga: Jelang Pemeriksaan LKPD 2023, Pemkab Bondowoso Gelar Entry Meeting Bersama BPK
Sementara selaku moderator, Abdus Somad, ketua KGP, sedangkan untuk Hostnya, Vidia Esa yang disebut-sebut guru penggerak angkatan 4 Kabupaten Bondowoso.
Forum Konsultasi Publik tahun 2024 ini dilaksanakan dengan tujuan adanya partisipasi dan kegiatan dialog, diskusi dan pertukaran opini secara partisipatif, antara peserta forum dengan pihak penyelenggara.
Pj Bupati dalam sambutannya menjelaskan, bahwa kegiatan Forum Konsultasi Publik ini, membahas tentang “Pendidikan Bondowoso Maju” yang merupakan sebuah itikad baik dan upaya Pemerintah untuk mendengarkan aspirasi masyarakat demi kemajuan pendidikan di Kabupaten Bondowoso.
“Forum ini memberikan ruang yang tidak terbatas bagi masyarakat yang ingin menyampaikan pendapat, kritik, masukan dan saran tentang bagaimana mewujudkan pendidikan di Bondowoso yang berkualitas dalam rangka menyiapkan generasi Emas berkualitas,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan, majunya sebuah daerah salah satunya ditentukan oleh bagaimana kualitas
Pendidikan di daerah .
Jika kualitas pendidikannya maju, maka hal tersebut akan berbanding lurus dengan menurunnya angka kemiskinan, dan pengangguran, meningkatnya pertumbuhan ekonomi, etos kerja, serta meningkatnya semangat membangun untuk meningkatkan kualitas kinerja agar Kabupaten Bondowoso semakin maju.
“Seberapa tingginya Kualitas pendidikan dapat dilihat dari beberapa indikator, antara lain berapa angka IPM nya, berapa rata-rata lama sekolah, berapa angka harapan sekolah, dan lain-lainnya,” papar Bambang sapaan lekatnya.
Di Kabupaten Bondowoso, beberapa indikator yang disampaikan tersebut angkanya masih lebih rendah dari capaian Provinsi Jawa Timur.
“Untuk itu saya berharap kita semua memiliki visi yang sama dengan tujuan yang sama untuk bagaimana memajukan dunia Pendidikan di Kabupaten Bondowoso,” jelasnya.
Tantangan yang cukup besar dalam dunia pendidikan antara lain masih cukup tingginya angka perkawinan usia anak.
Menurutnya, memang di tahun 2023 sudah dapat menekan angka dispensasi kawin dan angkanya turun sangat signifikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Kami belum bisa mendeteksi ada berapa anak-anak yang melakukan pernikahan sirri,” kata orang nomor satu di Bondowoso itu.
Tantangan yang kedua, lanjut Bambang, adalah belum meratanya guru menjadi penyebab lambannya pemerataan mutu pendidikan.
Oleh karenanya kedepan akan kita upayakan adanya pemerataan guru ke daerah daerah terpencil di Kabupaten Bondowoso.
“Sehingga seluruh masyarakat mendapat hak yang sama dalam menikmati pendidikan, dan memeratakan mutu pendidikan di Kabupaten Bondowoso,” sebutnya.
Yang ketiga, adalah masih terdapatnya infrastruktur sekolah yang belum memadai.
“Kedepan kami akan berupaya untuk membenahi disesuaikan skala prioritas berdasarkan jenis kerusakannya,” tegasnya.
Kami berharap Forum Konsultasi Publik yang dilaksanakan hari ini benar-benar menjadi sebuah momen untuk mendengarkan seluruh aspirasi masyarakat. Kemudian kita menentukan langkah-langkah mencari solusi.
“Kami berharap langkah-langkah solutif untuk dunia Pendidikan akan mendapatkan dukungan dari seluruh masyarakat, terutama para Kyai, tokoh agama, masyarakat, penggiat dan pemerhati dunia Pendidikan di Bondowoso,” pungkasnya. (tif)
Baca juga: Pj Bupati Bondowoso dan Kepala OPD, Tandatangani Perjanjian Kinerja dan Pakta Integritas Tahun 2024