Anggota DPR RI Dukung Transformasi Perumda Perkebunan Kahyangan Jember Kembangkan Komoditas Tebu

Jember, Obor Rakyat – Perumda Perkebunan Kahyangan Jember terus melakukan transformasi dengan menambah komoditas baru berupa tanaman tebu. Inovasi ini mendapat perhatian langsung dari Anggota Komisi II DPR RI, Mohammad Khozim, dalam kunjungan kerjanya ke kantor Perumda Kahyangan, Jumat (21/6/2025).
Perumda Kahyangan Jember ekspansi tanaman tebu hingga 1.200 hektar sebagai bagian dari pemulihan keuangan dan diversifikasi komoditas.

Jember, Obor Rakyat – Perumda Perkebunan Kahyangan Jember terus melakukan transformasi dengan menambah komoditas baru berupa tanaman tebu. Inovasi ini mendapat perhatian langsung dari Anggota Komisi II DPR RI, Mohammad Khozim, dalam kunjungan kerjanya ke kantor Perumda Kahyangan, Jumat (21/6/2025).

Direktur Utama Perumda Perkebunan Kahyangan Jember, Sofyan Sauri, mengungkapkan bahwa ekspansi komoditas dilakukan untuk mempercepat pemulihan perusahaan yang sempat mengalami kerugian.

“Kami mulai tanam tebu di lahan 47 hektar dan tahun ini tambah lagi 30 hektar. Sudah panen 20 hektar lebih, menghasilkan margin sekitar Rp500 juta. Target kami bisa capai Rp1,4 miliar,” ujar Sofyan.

Dari total luasan lahan milik Perumda sekitar 3.800 hektar, diperkirakan 1.000 hingga 1.200 hektar cocok ditanami tebu. Sisanya tetap ditanami komoditas utama seperti karet, kopi, cengkeh, dan kayu-kayuan.

Sofyan menyebutkan bahwa perusahaan terus berupaya membangkitkan kembali semangat kerja internal.

“Kami ingin keluar dari zona nyaman, mendorong karyawan untuk membangun perusahaan bersama. Meski tebu hanya berumur 1 tahun, namun sudah bisa langsung dipanen,” lanjutnya.

Baca Juga :  Ranny Fahd A Rafiq: Stunting Adalah Pembajakan Masa Depan Bangsa, Bukan Sekadar Masalah Gizi

Peremajaan tanaman tetap dilakukan, terutama untuk kopi, karet, dan cengkeh. Bibit baru telah ditanam secara bertahap sejak 2021, dimulai dari TBM I hingga TBM III.

Transformasi ini tidak lepas dari upaya pemulihan keuangan perusahaan yang sempat mengalami kerugian sebesar Rp1,4 miliar. Melalui perbaikan sistem, etos kerja, dan dukungan modal dari KPM (Kepala Pemerintahan Daerah) Bupati Jember sebesar Rp15 miliar pada 2024, kondisi perusahaan mulai membaik dan mencatatkan keuntungan meski tipis.

“Perlu dicatat, saat saya masuk akhir 2021, perusahaan rugi. Sekarang sudah mulai pulih. Tapi jujur, ini perusahaan sakit. Butuh penanganan ekstra dan support dari semua pihak,” kata Sofyan.

Ia juga mengingatkan bahwa Perumda ini mewarisi banyak persoalan, mulai dari sistem, pajak, hingga etos kerja. Namun, jika setelah mulai membaik justru muncul wacana penutupan atau pailit, ia menyerahkan sepenuhnya kepada kebijakan KPM dan stakeholder.

Dengan komitmen kuat dan strategi diversifikasi yang jelas, Perumda Perkebunan Kahyangan Jember optimistis bisa bangkit menjadi salah satu penggerak ekonomi lokal berbasis agroindustri di Kabupaten Jember. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *