Daerah  

Distribusi BBM ke Jember Dialihkan Lewat Jalur Gumitir, Truk Pertamina Hanya Boleh Angkut Maksimal 21 Ton

Bondowoso, Obor Rakyat – Dampak dari penggantian Jembatan Besuk di ruas Situbondo–Bondowoso membuat distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke wilayah Jember dan sekitarnya harus dialihkan. Salah satu solusi yang disiapkan adalah pengalihan jalur distribusi melalui kawasan Gumitir, namun dengan pengaturan ketat demi menjaga keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan lainnya.
peta lokasi. (Fot Ist)

Bondowoso, Obor Rakyat – Dampak dari penggantian Jembatan Besuk di ruas Situbondo–Bondowoso membuat distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke wilayah Jember dan sekitarnya harus dialihkan. Salah satu solusi yang disiapkan adalah pengalihan jalur distribusi melalui kawasan Gumitir, namun dengan pengaturan ketat demi menjaga keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan lainnya.

Jembatan sementara yang dibangun selama proses penggantian Jembatan Besuk, di Kecamatan Klabang, Kabupaten Bondowoso hanya dapat menahan beban maksimal 15 ton. Hal ini membuat truk-truk besar pengangkut BBM dari Pertamina tidak memungkinkan melintasi jalur tersebut.

Sebagai alternatif, jalur Gumitir dipilih dengan sejumlah ketentuan ketat. Truk Pertamina hanya diizinkan melintas jika membawa muatan maksimal 15 kiloliter (KL) atau total beban tidak lebih dari 21 ton.

“Pengalihan ini akan tetap mempertimbangkan faktor keselamatan, mengingat kondisi jalan yang sempit dan menantang di kawasan Gumitir,” ujar Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bondowoso, Slamet Yantoko, Selasa (29/7/2025).

Sebelum diberlakukan secara penuh, tim teknis akan melakukan survei untuk menyesuaikan dimensi truk dengan sisa lebar jalan yang tersedia di jalur Gumitir. Selain itu, alat berat dan kendaraan lain yang berada di sepanjang jalur diminta berhenti sejenak saat truk Pertamina melintas.

Tak hanya itu, setiap perjalanan akan mendapat pengawalan khusus dari pihak kepolisian. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi protes dari pengguna jalan lain, mengingat jalur tersebut bukan jalur distribusi BBM utama dan memiliki keterbatasan teknis.

Baca Juga :  Distribusi BBM Mulai Pulih, SPBU di Bondowoso Kembali Beroperasi Meski Jembatan Besuk Masih Terbatas

“Truk BBM hanya diizinkan melintas pada siang hari. Dilarang melintasi jalur Gumitir di malam hari karena dinilai terlalu berisiko,” tambahnya.

Diketahui, kebutuhan BBM di wilayah Jember dan sekitarnya mencapai 1.200 kiloliter per hari. Selama ini, sekitar 800 KL dipasok dari Terminal BBM Tanjungwangi (Banyuwangi), sementara sisanya berasal dari Surabaya.

Pihak terkait berharap, pengaturan ini dapat menghindari kelangkaan BBM di wilayah Jember, khususnya selama masa perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan berlangsung. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *