
Bondowoso, Obor Rakyat – Program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digadang-gadang sebagai solusi peningkatan gizi anak sekolah, menghadapi realita pahit di daerah. Di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, sebuah mobil boks pengantar Makan Bergizi Gratis viral di media sosial karena terjebak macet akibat jalan berlumpur.
Dalam video yang beredar luas, tampak guru bersama sejumlah siswa bergotong royong mendorong mobil boks agar bisa melanjutkan perjalanan. Pemandangan tersebut sontak menuai komentar prihatin dari warganet. Banyak yang menyoroti kondisi infrastruktur jalan yang masih berupa tanah, licin, dan sulit dilalui, terutama saat musim hujan.
Hasil penelusuran media ini, Selasa (16/12/2025), mobil boks tersebut merupakan milik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kecamatan Tlogosari. Kendaraan itu sedang menjalankan tugas mengantarkan paket Makan Bergizi Gratis ke SD Negeri (SDN) Pakisan, yang berlokasi di Dusun Sumbermas.
Akses menuju sekolah tersebut diketahui memang belum beraspal, sehingga ketika diguyur hujan, jalan berubah menjadi lumpur tebal. Kondisi ini menyulitkan kendaraan logistik, termasuk mobil pengantar makanan bagi siswa.
Ironisnya, di tengah upaya pemerintah mempercepat pemenuhan gizi anak-anak sekolah, kendala infrastruktur dasar masih menjadi penghambat utama. Guru dan siswa yang seharusnya fokus pada kegiatan belajar mengajar, justru harus turun tangan membantu distribusi makanan agar tetap sampai ke sekolah.
Peristiwa ini menjadi potret nyata ketimpangan pembangunan di daerah, sekaligus pengingat bahwa keberhasilan program nasional tidak hanya bergantung pada anggaran dan konsep, tetapi juga pada kesiapan infrastruktur di lapangan.
Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari pihak terkait mengenai rencana perbaikan akses jalan menuju SDN Pakisan. Warganet berharap kejadian ini dapat menjadi perhatian serius pemerintah daerah agar program Makan Bergizi Gratis tidak terhambat oleh persoalan klasik: jalan berlumpur dan fasilitas yang tertinggal. (*)
Penulis : Latif J
Editor : Redaksi