Menu MBG di Bondowoso Kembali Dikeluhkan, SPPG Badean 2 Diduga Salahi Mekanisme Distribusi

Bondowoso, Obor Rakyat – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bondowoso, Provinsi Jawa Timur, kembali menuai keluhan. Kali ini, dugaan pelanggaran terjadi pada salah satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi di wilayah Kecamatan Bondowoso.
Menu MBG dari SPPG Badean 2.

Bondowoso, Obor Rakyat – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bondowoso, Provinsi Jawa Timur, kembali menuai keluhan. Kali ini, dugaan pelanggaran terjadi pada salah satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi di wilayah Kecamatan Bondowoso.

Pengaduan disampaikan oleh salah satu wali murid penerima MBG di kawasan kota Bondowoso kepada koordinator Barisan Rakyat Nusantara (Bara Nusa), Edi Junaedi yang akrab disapa Bang Juned melalui pesan WhatsApp.

Menindaklanjuti laporan tersebut, Bang Juned langsung melakukan pengumpulan bahan dan keterangan (pulbaket) ke sejumlah sekolah penerima MBG.

Hasil investigasi di lapangan menguatkan dugaan adanya ketidaksesuaian menu dan mekanisme distribusi MBG yang dilakukan oleh SPPG Bondowoso Badean 2.

Sekolah Benarkan Menu MBG Kering Dibagikan untuk Empat Hari

Salah satu Koordinator MBG di sekolah penerima membenarkan bahwa menu MBG yang dikeluhkan wali murid sesuai dengan yang diterima sekolahnya.

Baca Juga :  Realisasi PBB Bondowoso Capai 71 Persen, Empat Kecamatan Lunas 100 Persen

“Betul, itu diberikan hari Selasa di rapel dari Senin sampai Kamis. Menunya sesuai foto tersebut. Jumlah siswa SD sekitar 470-an dan siswa TK sekitar 200-an,” jelasnya, Kamis (18/12/2025).

Menu MBG tersebut diketahui dikirim satu kali pada Selasa, 16 Desember 2025, namun diperuntukkan sebagai konsumsi empat hari sekolah, yakni Senin hingga Kamis.

Rincian Menu MBG yang Dipersoalkan

Adapun menu MBG yang diterima siswa untuk jatah empat hari tersebut antara lain:

  • 2 buah apel
  • 2 buah jeruk
  • 2 buah pisang
  • 2 butir telur
  • 1 bungkus kacang
  • 1 roti sarikaya coklat susu merek Mr. Brand
  • 1 kotak susu Ultra Milk

Menu tersebut dinilai kering, minim gizi seimbang, serta tidak mencerminkan standar program MBG yang seharusnya disajikan harian dan segar.

Bang Juned: Berpotensi Rugikan Negara

Menanggapi temuan tersebut, Bang Juned menyayangkan keras praktik yang dilakukan oleh SPPG Bondowoso Badean 2. Ia menilai distribusi MBG yang dirapel selama empat hari berpotensi menyalahi ketentuan teknis dan dapat berdampak pada kerugian negara.

“Miris. Saya melihat ada indikasi SPPG yang hanya bertujuan mengeruk keuangan negara untuk kepentingan pribadi. MBG ini dikirim satu kali pada hari Selasa untuk menu dari hari Senin sampai Kamis,” tegas Bang Juned.

Ia juga menegaskan bahwa pihaknya saat ini tengah melakukan penghitungan awal terhadap potensi kerugian negara serta menelaah kesalahan teknis distribusi MBG yang tidak dilakukan secara harian.

“Kami sedang mengkalkulasi perkiraan kerugian negara dan menelusuri pelanggaran teknis dalam pengiriman MBG yang seharusnya tidak dilakukan satu kali untuk empat hari sekolah,” tambahnya.

Desakan Evaluasi dan Pengawasan Ketat

Kasus ini menambah daftar panjang persoalan implementasi Program Makan Bergizi Gratis di Bondowoso. Bang Juned mendesak agar instansi terkait segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja SPPG, khususnya SPPG Bondowoso Badean 2, serta memperketat pengawasan agar tujuan utama MBG, pemenuhan gizi anak tidak diselewengkan.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak SPPG Bondowoso Badean 2 maupun instansi teknis terkait mengenai dugaan pelanggaran tersebut. (*)

Penulis : Saiful Bahri
Editor : Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *