Meski Turun Tajam, Angka Stunting di Bondowoso Masih Jadi Perhatian Utama Pemerintah Daerah

Bondowoso, Obor Rakyat - Meski angka stunting di Kabupaten Bondowoso turun tajam, namun tetap menjadi perhatian utama pemerintah daerah.
Pj Sekda Bondowoso, Haeriyah Yulianti bersama Kepala Dinsos P3AKB Bondowoso, Anisatul Hamidah saat diwawancarai.

Bondowoso, Obor Rakyat – Meski angka stunting di Kabupaten Bondowoso turun tajam, namun tetap menjadi perhatian utama pemerintah daerah.

Hal ini dibuktikan dengan dilakukan 8 penanganan Stunting yang salah satunya, pada tahap ke-3 adalah menggelar rembuk Stunting di tingkat Kabupaten.

Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso, Anisatul Hamidah, memaparkan, penyelenggaraan rembuk Stunting merupakan bagian dari pelaksanaan aksi Konvergensi dalam angka pencegahan, dan penurunan Stunting.

Menurutnya, Rembuk ini diharapkan dapat memotivasi bagi Pengukuhan Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) di Kabupaten Bondowoso.

Baca juga: Ciptakan Suasana Ramadhan Yang Aman Nyaman Tertib, Satpol PP Bondowoso Berikan Imbauan Trantibum Linmas dan Damkarmat 

“Guna mewujudkan komitmen melakukan percepatan penurunan Stunting atas PPS serta mampu mencegah munculnya lebih banyak permasalahan Stunting di Kabupaten Bondowoso,” paparnya, Kamis (14/3/2024) di pendopo Raden Bagus Asra.

Dikatakan Anisa, bahwa pemerintah memiliki target nasional angka Stunting 14% pada tahun 2024 yang tentunya membutuhkan dukungan dari seluruh Kabupaten/Kota di Indonesia. Sebab hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022, prevalensi Stunting di provinsi Jawa Timur, di angka 19,2%.

Sedangkan prevelensi Stunting di Kabupaten Bondowoso berdasarkan SSGI tahun 2022 di angka 32%, artinya turun 5% dari tahun sebelumnya, yakni tahun 2021. Ini merupakan angka yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan angka Stunting di Jawa Timur.

Baca Juga :  Jelang Pilkada Mantap Praja 2024, Kapolres Bogor Lakukan Apel Pengecekan Kendaraan Dinas

“Tapi apresiasi yang luar biasa, kami sampaikan kepada bapak ibu atas capaian yang diperoleh oleh yim PPS mulai dari tingkat Desa, Kecamatan, dan Kabupaten,” ujar Anis sapaan lekatnya.

Ia pun mengungkapkan, bahwa pihaknya masih menunggu hasil survei kesehatan tahun 2023 yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).

“Harapan kita di tahun 2023 prevelensi Stunting di Kabupaten Bondowoso bisa turun sesuai dengan target yang telah ditetapkan menjadi angka 22%,” katanya sambil mengimbuhkan, menurut informasi, yang kami terima dari Plt kepala Dinas Kesehatan, Insyaallah untuk Kabupaten Bondowoso angka prevalensi Stunting kita pada tahun 2023 kemarin, sudah pada tataran angka 7,5%.

Sementara itu, Pejabat (Pj) Bupati, Bambang Soekwanto melalui Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso, Haeriyah Yulianti, menyampaikan, cita-cita untuk Kabupaten Bondowoso untuk mewujudkan Zero New Stunting.

Oleh karenanya, konvergensi intervensi terhadap sasaran prioritas dapat berjalan secara efektif untuk bekerjasama antara dari tim PPS dan pemangku kebijakan selaras dengan pencegahan Stunting hendaknya dilakukan kontinu sebagai proses panjang yang akan bermuara pada optimalnya tumbuh kembang anak.

“Upaya ini merupakan bagian strategis jika dihubungkan dengan arahan Presiden RI dalam membangun keluarga untuk mewujudkan generasi Emas Indonesia dengan menyiapkan generasi unggul, sehat, cerdas, dan bertanggung jawab terhadap masa depan bangsa yang harus dimulai dari hulu,” terangnya.

Untuk itu, kami minta upaya pendampingan dioptimalkan termasuk dalam mengoptimalkan peran Kader Posyandu sehingga dapat dilakukan secara komprehensif.

Baca Juga :  Banjir Bandang Terjang Desa Leprak Bondowoso, Infrastruktur dan Puluhan Hektar Lahan Pertanian Rusak

“Diharapkan dampak pada penurunan angka Stunting. Disinilah peran tim PPS baik dari Kabupaten, Kecamatan, maupun Desa dan Kelurahan sangat diperlukan untuk terus berkoordinasi dan mengefektifkan fungsi-fungsi kelompok kerja didalamnya. Kemudian menuangkannya dalam dokumen perencanaan perangkat daerah,” tegas Haeriyah.

Terkait penyusunan rencana aksi Konvergensi serta penyusunan rencana kerja masing-masing kelompok kerja tim PPS Kabupaten melalui Stunting ini, hendaknya dapat saling mendorong efektivitas dan keberhasilan.

Rapat koordinasi (Rakor) ini penting untuk memastikan seluruh program percepatan penurunan angka Stunting terus berjalan secara berkelanjutan.

“Kami meminta kepada seluruh pihak terkait untuk mampu menjaga komitmen serta memastikan program Stunting yang kita canangkan bersama agar dapat terjalin dengan konsisten, sehingga angka Stunting dapat turun secara signifikan,” pungkasnya. (*/ADV)

Baca juga: Demi Menjaga Wibawa Pemerintah, Kasi Ops Satpol PP Bondowoso, Rutinitas Cek Anggotanya di Setiap Pos Penjagaan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *