
Jakarta, Obor Rakyat — Bupati Bondowoso, Abdul Hamid Wahid, mengusulkan pengembangan Pusat Informasi Megalitikum Bondowoso (PIMB) menjadi museum representatif kepada Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon.
Usulan tersebut disampaikan dalam audiensi resmi yang digelar pada Jumat (25/7/2025) di Kantor Kementerian Kebudayaan, Jakarta.
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten Bondowoso dalam memperkuat identitas budaya lokal dalam kerangka visi besar “Bondowoso Berkah”, khususnya pada aspek “Berbudaya dalam bingkai Iman dan Ketakwaan”.
Didampingi Kepala Disparbudpora Kabupaten Bondowoso, Mulyadi, Bupati Hamid menekankan bahwa Bondowoso layak dikembangkan sebagai pusat kajian megalitikum nasional, mengingat daerah tersebut dikenal sebagai “surganya megalitikum” dengan lebih dari 1.243 artefak tersebar di berbagai kecamatan.
“Yang kami usulkan bukan membangun dari awal, melainkan mengembangkan dan memperkuat fasilitas yang sudah ada agar menjadi museum megalitikum yang layak dan lengkap,” jelas Bupati Hamid usai audiensi.
Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak juga menyoroti pentingnya penelitian lebih lanjut mengenai tradisi megalitik di Bondowoso. Kementerian Kebudayaan, menurut Bupati Hamid, merespons positif dan mendorong Pemkab Bondowoso untuk memprakarsai studi lanjutan yang bisa dikolaborasikan dengan penelitian akademik sebelumnya.
“Penelitian ini penting untuk menggali lebih dalam kehidupan masyarakat zaman megalitikum di Bondowoso. Hasilnya nanti bisa dijadikan dasar kuat untuk pembangunan museum,” imbuhnya.
Bondowoso menyimpan kekayaan peninggalan megalitikum yang sangat signifikan, mulai dari kubur batu, menhir, patung, hingga batu dakon — salah satu artefak langka yang kini dijadikan contoh penting dalam kajian megalitik nasional. Mayoritas benda tersebut masih berada in situ, sementara sebagian lainnya dipamerkan di PIMB, Desa Pekauman, Kecamatan Grujugan.
Sebagai bentuk simbolis dalam mempererat kerja sama budaya, pertemuan tersebut juga diwarnai dengan pertukaran buku antara Bupati Hamid dan Menteri Fadli Zon. Hal ini menunjukkan sinergi antara pemerintah daerah dan pusat dalam mendorong literasi dan pelestarian budaya.
Audiensi ini diharapkan menjadi awal dari kerja sama berkelanjutan antara Pemkab Bondowoso dan Kementerian Kebudayaan dalam pelestarian warisan budaya nasional, sekaligus memperkuat posisi Bondowoso sebagai pusat budaya megalitikum Jawa Timur, bahkan Indonesia. (*)