
Untuk Dukung Program Smart City
Bondowoso, Obor Rakyat – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bondowoso tengah mempersiapkan implementasi sistem pengaduan Smart Penerangan Jalan Umum (PJU) berbasis QR Code, sebagai bagian dari upaya mendukung percepatan program Smart City di wilayah tersebut.
Langkah ini terungkap dalam rapat koordinasi yang dilaksanakan antara Dishub Bondowoso dan pihak ketiga, pada Rabu (27/8/2025), yang secara khusus membahas sistem digitalisasi pengaduan gangguan PJU melalui teknologi kode respons cepat atau Quick Response (QR) Code.
Plt Kepala Dishub Bondowoso, Slamet Yantoko, menjelaskan bahwa program ini merupakan strategi konkret untuk mendigitalisasi layanan publik, khususnya dalam sektor penerangan jalan.
“Nantinya, seluruh titik PJU di wilayah Bondowoso akan dilengkapi dengan QR Code. Ini merupakan bagian dari komitmen kami dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan berbasis teknologi,” ujar Slamet.
Tahap awal pemasangan QR Code PJU akan difokuskan pada kawasan strategis, antara lain:
- Alun-alun Raden Bagus Asra (RBA) Ki Ronggo
- Jl. PB Sudirman
- Jl. Teuku Umar
- Jl. Martadinata
- Jl. Letjen Suprapto hingga Perempatan Pengairan
- Kawasan RSUD dr. Koesnadi hingga SMP Negeri 2
- GOR Pelita hingga Education Development Center (EDC)
Slamet menambahkan bahwa dengan pemanfaatan QR Code, masyarakat akan lebih mudah melaporkan gangguan pada PJU. Cukup dengan memindai kode QR yang terpasang di tiang lampu, laporan secara otomatis akan terkirim ke sistem operator Dishub yang terintegrasi, termasuk informasi titik lokasi, identitas tiang, dan detail spesifikasi teknis.
“Melalui sistem ini, pelaporan akan menjadi lebih cepat, akurat, dan transparan. Ini sekaligus menjadi dasar bagi kami dan pihak ketiga dalam menyusun rencana kebutuhan anggaran secara lebih terukur,” imbuhnya.
Menurut Slamet, kerja sama dengan pihak ketiga hanya terbatas pada pengembangan sistem QR Code, tanpa membebani anggaran dengan pengadaan aplikasi atau perangkat tambahan lainnya. Sistem ini dirancang agar dapat digunakan hanya dengan kamera ponsel, sehingga tidak menyulitkan masyarakat pengguna.
“InsyaAllah sistem ini akan berjalan secara efektif dan efisien. Tidak dibutuhkan aplikasi khusus, cukup dengan smartphone yang biasa digunakan masyarakat sehari-hari,” pungkas Slamet. (*)