
Ditengah Permasalahan Sosial Yang
Komplek Masih Melakukan Pembelian Mobil Dinas
Bondowoso, Obor Rakyat – Kabupaten Bondowoso mengalami defisit anggaran hingga Rp 80 miliar lebih. Berbagai pemangkasan dilakukan di setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Meski kondisi seperti ini, Bagian Umum Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Bondowoso membeli empat unit mobil dinas, bernilai hampir Rp 2 miliar pakai Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2023.

Empat unit mobil tersebut, dengan merk berbeda, yakni Mitsubishi Pajero Sport Exceed AT, senilai Rp.600.000.000-, (Enam Ratus Juta Rupiah), dan tiga unit mobil Innova Zenix Tipe G AT, senilai Rp. 1.350.000.000-, (Satu Miliar Tiga Ratus Lima Puluh Juta Rupiah).

Hasil data yang dihimpun mobil tersebut, merk Mitsubishi Pajero Sport Exceed AT, dipakai untuk kepala Pengadilan Negeri (PN) Bondowoso. Kemudian untuk tiga unit mobil merk Innova Zenix Tipe G AT untuk Asisten I dan II, serta Inspektur.
Disisi lain, masyarakat Bondowoso mengecor jalan yang rusak menggunakan uang pribadi (urunan). Lewat aksinya ini warga meminta kepada Pemkab Bondowoso untuk membuka mata dengan melakukan perbaikan jalan yang rusak.

Tak hanya itu, banyak potret-potret kemiskinan di Bondowoso viral di dunia maya, yakni banyak rumah warga tidak layak dihuni terkesan dibiarkan.

Kemudian, ada gedung pendidikan di jantung kota, atapnya rusak terkesan tidak ada perhatian dari Pemkab Bondowoso.

Berdasarkan keterangan dari Bupati Lira (Lumbung Informasi Rakyat) Bondowoso, Ahroji, menyebutkan, hal utama dalam pelaksanaan pemerintahan adalah mampu menyerap aspirasi masyarakat dan mencarikan solusi pada setiap dinamika sosial yang ada.
“Maka dari itu saya minta para pejabat di lingkup Pemkab Bondowoso agar peka terhadap perkembangan dan dinamika sosial yang terjadi,” ujarnya, Rabu (7/6/2023).
Hingga saat ini, berbagai permasalahan di setiap daerah tentu masih selalu ada, seperti jalan rusak (tol ngantol-red), kemiskinan dan pengangguran yang terjadi di Kabupaten Bondowoso.
“Tdak bisa dipungkiri permasalahan sosial di tengah kehidupan masyarakat selalu berkembang dan cenderung kompleks. Maka itu kepekaan para pejabat harus selalu ada dalam menghadapi kondisi ini,” kata Roji sapaan akrabnya.
Sekda itu, tegas dia, jabatan pimpinan tinggi pratama, seharusnya berfikir bagaimana menjaga kredibilitas bupati dengan membuat konsep membangun yang berdampak pada masyarakat langsung, bukan malah menganggarkan pembelian mobil.
“Mobil dinas Asisten dan Inspektur itu masih bagus dan layak,” tegasnya.
Untuk itu, saya berharap didalam penanganan masalah sosial di Kabupaten Bondowoso harus dilaksanakan terintegrasi, efektif, efisien dan tepat sasaran.
“Intinya, ditengah permasalahan sosial yang komplek saat ini, maka selaku pemimpin maupun para pejabat daerah, harus berupaya mendekatkan diri dengan masyarakat. Sehingga dinilai pemerintah selalu hadir dalam situasional apapun,” tandasnya.
Sementara itu, Sekda Bondowoso, Bambang Soekwanto, saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, enggan merespon.(tif)