
Bondowoso, Obor Rakyat – Sejumlah pengurus Madrasah Diniyah (Madin) di Kabupaten Bondowoso mengeluhkan adanya oknum wartawan yang diduga memanfaatkan momentum pencairan dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) dengan meminta uang rokok kepada para kepala madrasah. Ironisnya, permintaan tersebut disebut-sebut mengatasnamakan Ketua DPC Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Bondowoso.
Keluhan tersebut mencuat dalam acara doa bersama dan pembacaan Rotibul Haddad serta Hotmil Qur’an yang digelar di Kelurahan Nangkaan, RT 10 RW 03, Kecamatan Bondowoso, Sabtu (28/6/2025).
Menanggapi hal itu, Ketua DPC FKDT Kabupaten Bondowoso, Ustadz Bahrullah, angkat bicara dan menyesalkan tindakan tidak etis yang dilakukan oleh oknum wartawan tersebut.
“Saya tidak pernah menyuruh kepada oknum wartawan untuk meminta uang kepada kepala sekolah Madin,” tegasnya.
Ia mengaku prihatin dan merasa malu atas laporan dari sejumlah kepala Madin terkait praktik pungutan liar berkedok uang rokok saat pencairan dana Bosda.
“Harapan saya kepada teman-teman wartawan, tolong jangan meminta uang Bosda kepada kepala sekolah Madin,” ujarnya.
Ustadz Bahrullah justru mengajak para jurnalis untuk berkontribusi positif dalam memajukan lembaga Madin yang hingga kini masih minim perhatian dan anggaran.
“Kalau perlu, bantulah mereka mencari solusi agar mendapat tambahan anggaran. Jangan malah diminta. Madin ini sudah sangat kekurangan, seolah-olah keberadaannya dianaktirikan dibanding sekolah formal,” pungkasnya.
Diketahui, dana Bosda merupakan bantuan dari pemerintah daerah untuk mendukung operasional lembaga pendidikan nonformal seperti Madrasah Diniyah.Namun sayangnya, dalam praktiknya, masih ada oknum yang memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi. (*)