
Probolinggo, Obor Rakyat – Ketersediaan pupuk menjadi perhatian serius Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Probolinggo. Secara berkala evaluasi akan dilakukan. Upaya ini dilakukan untuk memastikan stok pupuk hingga akhir tahun.
Kepala Bidang Sarana, Penyuluhan dan Pengendalian Pertanian Disperta Kabupaten Probolinggo, Bambang Suprayitno menjelaskan, setiap bulannya rekapitulasi ketersediaan stok pupuk dilakukan. Selanjutnya dalam periode tertentu Dinas Pertanian akan melaporkan ketersediaan pupuk kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim).
Menurut Bambang, jika nantinya stok pupuk semakin menipis atau serapannya sudah mencapai separo dari stok yang ada, maka akan menjadi pertimbangan. Apakah layak untuk mendapatkan realokasi pupuk ataukah tidak.
“Setiap selesai perhitungan realisasi pupuk setiap bulannya kami laporkan. Sekaligus memprediksikan apakah masih aman atau sudah masuk kategori waspada,” katanya, Senin (5/6/2023).
Sementara, ketersediaan pupuk bersubsidi bagi petani merupakan kebutuhan wajib, khususnya saat musim hujan, saat masa tanam ketersediaan pupuk untuk tanaman harus terpenuhi. Sehingga stok yang ada mencukupi kebutuhan petani.
Sayangnya stok pupuk yang terbatas sampai saat ini menjadi masalah klasik yang dikeluhkan oleh petani setiap tahunnya.
“Kalau berbicara masalah stok, syarat dan kategori penerima itu sudah ditentukan. Daerah hanya menjalankan. Setiap bulannya melaporkan,” imbuhnya.
Sekadar informasi, berdasarkan data realisasi pupuk bersubsidi Disperta Kabupaten Probolinggo sampai dengan akhir April 2023 jenis pupuk Urea memiliki permintaan paling tinggi. Dari alokasi 30.604,917 ton, telah tersalurkan sebanyak 11.346,45 ton. Dengan jumlah salur 37,07 persen. Sementara untuk pupuk jenis NPK dari alokasi 23.393,761 ton, telah tersalurkan 6.127,07 ton dengan jumlah salur 26,19 persen.(di)