
Acara Melekan Dibubarkan
Surabaya, Obor Rakyat – Memiliki Hajat, atau resepsi umumnya mengunakan pengeras suara atau Sound Sistem.
Tak hanya itu ‘Melekan’ pun sudah menjadi tradisi. Namun dalam hal itu Oknum TNI yang merasa terganggu melontarkan statmen yang menyulut para tamu dengan Arogan menuduh “Maling”.
Tak sampai disitu, hajatan tepatnya di jalan Tandes Kidul Makam 78B RT003/RW008 Tandes, Surabaya itu akhirnya dibubarkan oleh team gabungan tiga pilar Tandes.
Hal itu dikatakan Syaiful Bahri selaku tuan rumah melalui Sutris saat mengubungi Obor Rakyat, Sabtu (14/10/2023).
Baca juga: Mobil Honda CRV Milik Warga Surabaya, Terbakar di Arak Arak Bondowoso
Ia mengatakan perizinan keramaian tersebut telah diurus kepada pihak yang berwajib, dan mendapat nomor :SI/15/X/YAN.2.1/2023/Intelkam.
“Mari ngombe-ngombe pastine nyolong kabe Iki, maling (habis minum minuman pastinya melakukan pencurian semua ini, Maling),” ujar Sutris menirukan nada oknum TNI tersebut.
Kata-kata itu, lanjut Sutris, mematik reaksi keras dan menyulut emosi para tamu ditempat tersebut.
Selain itu, pengakuhan di media ini sebagian tamu ingin meluruskan akan tuduhan yang tanpa mendasar.
“Yo emosi kabe mas, terus diparani arek arek, niate maksud’e opo nuduh tanpa bukti iku. Dadakno suwe titik anggota teko Tandes Nang lokasi,” ujar melalui sambungan telpon +62 812-3355-XXXX.
Lanjut kata Pemilik Sound Sistem Patriscia, menurutnya saat itu sound bukan full besar, melainkan sound sistem kecil, yang dibuat karaoke melekan. Minggu (14/10/2023), besok baru ada hiburan Orkesnya.
“Sound’e cilik lho mas. Minggu baru full, kok gak nyadari, duwe gawe gak bendino dan umum’e kampung kene Iki biasa. Nek merasa terganggu ngomong apik apikan po’o. (Sound Sistem kecil mas, Minggu baru sound full, masak tidak menyadari bahwa punya hajat tidak setiap hari, dan umumnya melekan. Kalau merasa terganggu bilang secara baik baik),” keluhnya.
Kearoganan anggota tersebut, patut di laporkan pada bidang penyelenggaraan fungsi Polisi Militer.
“Mau dilaporkan ke PM kok,” cetusnya.
Sementara guna keseimbangan dalam pemberitaan, wartawan akan mencoba konfirmasi kepada Oknum TNI tersebut, dengan mendatangi rumah, namun sayangnya hingga berita ini ditayangkan Obor Rakyat belum ada konfirmasi dari pihak terkait.
Ditempat terpisah, Tiga Pilar Tandes, melalui salah satu sumber internal yang tidak mau dicatut nama dalam publikasi ini membenarkan adannya keramaian hingga ada dugaan kearoganan oknum anggota TNI tersebut.
“Iya, saat itu kebetulan saya piket, dan kelokasi. Iya itu kan rencana ada nikahan ya, kumpul-kumpul sambil mengelar minum-minum, lalu ditegur sama anggota TNI nya itu,” jelasnya.
Merasa terganggu, oknum tersebut sempat menegur secara arogan, bahkan info yang di peroleh sempat membawa cangkul, dan marah-marah.
“Akan tetapi dari teman-teman tiga pilar, ada Satpol PP, akhirnya kami himbau akhirnya kondusif kok. Musik dimatiin,” pungkas sembari mewanti-wanti agar namannya tidak dicatut dalam media ini. (nul)