
Durasi Penyeberangan Jawa Bali Dipastikan Lebih Singkat
Jembrana, Obor Rakyat – Durasi penyebrangan dari Pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi ke Pelabuhan Gilimanuk Bali, dipastikan akan lebih singkat.
Hal itu disebabkan lantaran dermaga IV ponton yang berada di Pelabuhan ASDP Gilimanuk dirombak menjadi dermaga IV Movable Bridge (MB).
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi mengatakan, peningkatan status dari ponton menjadi MB itu diharapkan dapat mempercepat jadwal sandar.
“Karena kapasitasnya juga dinaikkan, dari 30 ton menjadi 90 ton,” kata Ira saat ground breaking peningkatan dermaga ponton di Pelabuhan Gilimanuk, Sabtu (24/6/2023).
Menurutnya, dermaga ini diproyeksikan bisa disandari oleh kapal berukuran besar. Sehingga proses bongkar muat bisa lebih cepat dan jumlah kendaraan yang diangkut lebih banyak.
“Kalau bisa enggak ada sampai ngapung. Atau tidak sampai mengapung lama sama sekali,” ujar Ira.
Pembangunan dermaga di Gilimanuk tersebut untuk menyeimbangkan layanan bongkar muat dengan Pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi.
“Karena selama ini dinilai terjadi ketimpangan. Jumlah dermaga MB di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi sebanyak 4 titik, ditambah 3 dermaga LCM,” ungkapnya.
Sedangkan di Pelabuhan Gilimanuk, Bali, kondisinya tidak seimbang. Satu dermaga kemampuannya terbatas dan tidak sebanding dengan Ketapang.
“Sehingga targetnya dengan peningkatan kepasitas dermaga di Gilimanuk ini, kapasitas bongkar muat akan seimbang dengan Banyuwangi,” terangnya.
Kapasitas dermaga IV MB yang baru di Pelabuhan Gilimanuk Bali ini maksimal 60 ton.
“Maksudnya, berat kendaraan yang melewati dermaga itu tidak boleh lebih dari 60 ton,” kata Ira.
PT ASDP Indonesia Ferry juga memastikan, proses perombakan dermaga ini tidak akan menganggu lalu lintas penyeberangan dari Banyuwangi ke Bali dan sebaliknya.
“Termasuk musim liburan Idul Adha mendatang. Yang pasti akan dikelola dengan baik dan tidak sampai menganggu aktivitas penyeberangan,” tuturnya.
Seraya menambahkan, bahwa pihaknya menargetkan pengerjaan perombakan dermaga itu selesai sebelum angkutan Natal dan Tahun Baru 2024.
“Karena anggaran perombakan ini juga tak sedikit, mencapai Rp 54 miliar. Target rampung 7 bulan. Maksimal 31 November 2023,” ucapnya.
Sementara itu Bupati Jembrana, K Nengah Tamba, berharap, peningkatan status dermaga di Pelabuhan Gilimanuk akan mendorong tumbuhnya ekonomi di Kabupaten Jembrana, Bali.
“Sebab arus kendaraan yang masuk ke Bali akan dipermudah, tak perlu antre lama untuk bersandar,” pungkasnya.(kas)