Volume Keras Musik Warkop Plus Karaoke Karangpoh, Resahkan Warga Sekitar

Surabaya, Obor Rakyat - Warga Karangpoh, Tandes, Surabaya, khususnya Gang 2 RT01/RW01 diresahkan dengan dentuman keras musik warung kopi (warkop).
lokasi warung kopi (warkop) plus karaoke saat aktifitas

RT: Besok Saya Akan Adukan ke Kelurahan

Surabaya, Obor Rakyat – Warga Karangpoh, Tandes, Surabaya, khususnya Gang 2 RT01/RW01 diresahkan dengan dentuman keras musik warung kopi (warkop).

Tak hanya musik karaoke, Warkop yang tepatnya membelakangi rumah warga tersebut, terendus disinyalir menjadi ajang minum-minuman keras.

Beberapa warga sekitar, saat ditemui wartawan Obor Rakyat, menyampaikan akan kekesalannya.

Menurut warga, tak selayaknya warkop dengan musik karaoke bervolume sekeras itu di permukiman yang membelakangi rumah padat penduduk.

Baca juga: Mendapati Teguran Satpol PP Tandes, Outlet Apple Second Stuff Manukan Bongkar Neon Box

“Berisik sekali, tak kenal waktu, ada Adzan pun tetap saja,” ujar Nurul Hidayati (42) yang rumahnya tepat dibelakang Warkop tersebut, Rabu (18/10/2023) sekitar pukul 21.30 WIB.

Ini sangat berdampak, tak bisa istirahat, pulang kerja capek-capek. Bahkan kalau anak kecil lagi sakit.

“Saya pernah menegur langsung, namun tetap saja,” tutur Yati sapaan akrabnya.

Ia mengungkapkan, Warkop yang dijaga rata-rata perempuan, itu segera ada tindak lanjut dari pihak terkait. Menurutnya dua kali laporan ke RT setempat, tak ada hasilnya alias nihil.

“Ya harus tidak ada karaokean. Buk RT pernah tak lapori dan sudah didatangi dua kali, tapi tak ada perubahan sama sekali,” imbuhnya, wanita berdarah Madura itu.

Senada disampaikan Nur Aini yang rumahnya sekitar area Warkop, berkeinginan untuk tidak ada karaoke, karena sudah menggangu tentraman warga dalam beristirahat.

“ya sama, harapannya dihapus (tanpa karaoke red) saja, karena mengganggu kenyamanan, tak bisa tidur. Lho pean dengar sendiri kan, keras apa pelan,” tuturnya.

Ditanya perihal jam aktifitas musik plus karaoke itu?. Ia mengatakan hanya saat ada peringatan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Tandes, akhirnya musik karaokenya sampai Pukul 22.00 WIB.

“Kapan hari jam 10an musik sudah berhenti, saat ada Satpol PP. Dulunya los sampai subuh-subuh. Lha saat ini kadang lebih dari jam 10ab,” jelas Nur Aini.

Sementara kurang lebih 6 orang saat wawancara, dari keluarga Nur Aini sebut saja Bowo menggaris bawahi, bahwa tenggang rasa terhadap sesama tetangga sudah tidak di miliki para Warkop yang kebanyakan mengkontrak.

“Ini harus di sikapi, tenggang rasa pada tetangga gak ada’e, karep’e dewe. Dan saya pernah tahu ada yang sampai bau minuman saat saya ke warkop itu,” sebut pria berambut cepak itu.

Saya akan mengawal hingga ada tindakan dari satpol PP Tandes, dengan harapan warkop tidak di izinkan karaoke.

“Warga banyak yang mengklaim, bahwa wilayah tersebut seperti Moroseneng,” cetusnya.

Sementara ditempat terpisah, Rukun Tetangga (RT) setempat, Maratus Sholihah, membenarkan adanya laporan terkait keresahan warganya.

Surabaya, Obor Rakyat - Warga Karangpoh, Tandes, Surabaya, khususnya Gang 2 RT01/RW01 diresahkan dengan dentuman keras musik warung kopi (warkop).
Maratus Sholihah selaku RT saat dimintai keterangan oleh Obor Rakyat

Ia pun langsung merespon dengan mendatangi warung yang berjejer kurang lebih 4 lapak dengan fasilitas yang sama.

“Iya, ada dua pelapor, dan saya datangi warkopnya. Saya sudah menegurnya untuk Volume dikurangi, serta saya kasih penjelasan,” katanya, saat ditemui Obor Rakyat dirumahnya.

Kami selaku RT sudah menghimbau kepada pemilik warkop itu untuk jam operasional musik plus karaoke, pagi jam 10 sampai ada Adzan Dzuhur harus berhenti, dan lanjut siang jam 13.00 WIB sampai Adzan Ashar. Setelah adzan Magrib dan Isa’ baru selesai pukul 10.00 WIB.

“Saya sudah menghimbau para warkop, dan tadi ngapunten, saya sudah dari Kelurahan untuk menghadap pak Mul Trantib bagian sini, tapi orangnya keluar dan janjian, besok pagi jam delapan,” terangnya.

Pihaknya pun mengutarakan, nantinya apabila masih ‘Mokong’ sudah bukan wewenangnya. Menurut ketua RT itu, pihaknya sudah bertindak hingga melaporkan kepada pihak Kelurahan.

Disinggung terkait sudahkah ada urun rembuk atau kesepakatan warga pada area khususnya belakang rumah yang digunakan Warkop plus Karaoke itu?. Ia mengaku belum.

“Selama ini belum, karena saya baru menjabat tahun ini. Mudah-mudahan besok ada tindakan,” tandasnya.

Sementara dari pantauan Obor Rakyat, warkop tersebut memang tampak tamu pelanggan menyanyi duet dengan penjaga toko dengan volume yang keras. (nul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *