Hendak Konfirmasi, “Dikarak” Sejumlah Awak Media, Ini Penjelasan Kasatlantas Polrestabes Surabaya

Surabaya, Obor Rakyat - Diberitakan sebelumnya, inisial KH Pimpinan Redaksi (Pimred) salah satu media Online di Surabaya hendak konfirmasi dan diduga ditamengi sejumlah awak media, mendapat tanggapan dari AKBP Arif Fazlurrahman selaku Kasatlantas Polrestabes Surabaya.
Kasatlantas Polrestabes Surabaya, AKBP Arif Fazlurrahman (Photo Istimewa).

Surabaya, Obor Rakyat – Diberitakan sebelumnya, inisial KH Pimpinan Redaksi (Pimred) salah satu media Online di Surabaya hendak konfirmasi dan diduga ditamengi sejumlah awak media, mendapat tanggapan dari AKBP Arif Fazlurrahman selaku Kasatlantas Polrestabes Surabaya.

Menurutnya, tidak merasa menggerakkan puluhan awak media sebagai tameng tersebut.

“Kagak ada bang, dan kagak mungkin lha kita gerakkan. Kami pun juga faham, kalau temukan antara sesama Wartawan dalam hal Kemarin, itu nantinya berbenturan dong,” ujarnya saat mengawali Konfirmasi kepada Obor Rakyat, Jum’at (01/12/2023).

Arif pun mengungkapkan, puluhan awak media yang saat itu ikut dan terkesan mengarak KH saat konfirmasi, sebagai spontanitas, dan tergerak sendirinya.

Baca juga: Meradang!!! Buntut Berita Terkait Satpas Colombo, Perwira Polisi: Jangan Nulis Nulis Gak Suka Saya

“Spontanitas itu, karena rekan-rekan media kan sering kumpulnya di depan (Warkop-red). Kumpul-kumpul tunggu ada Rilisan mungkin, kayak kapan hari kita adakan rilis tentang tabrak lari,” sanggahnya.

Lanjut kata Akpol 2005 ini, pihaknya meminta maaf karena saat dikonfirmasi belum bisa menanggapi, lantaran ada giat Privileged Access Management (PAM), unjuk rasa atau demonstrasi, sehingga belum sempat membalas WhatsApp nya.

“Ada PAM kemarin Nul, seharian kita di Lapangan. Mohon maaf dan dimaklumi lha, bukan tidak memberikan komentar, namun waktu itu para demonstran banyak lho, sekitar 5.000an. Bahkan, kita selain jaga demo, juga menindak pelanggar melalui Capture,” kata mantan Kabag Binopsnal Ditlantas Polda Jawa Timur itu.

Penindakan, tilang dengan Hasil capture rekaman kamera pengawas berupa video dan foto pelanggaran bakal dijadikan barang bukti nantinya.

Ia mengaku, para demo yang tidak mentaati peraturan akan dikirim surat tilang.

“Ada 87an pelanggar Nul, bakalan terima surat cinta (surat tilang red). Demo ya tetap patuh lha. Banyak yang kagak pake Helm, boncengan tiga,” urainya.

Disinggung Wartawan kembali ke topik Konfirmasi kejadian KH, yang mana saat itu hendak minta statmen terkait ‘ercaloan’ ?. Pihaknya menegaskan, bahwa Satuan Penyelenggara Administrasi SIM (Satpas( Colombo tidak memberi ruang pada calo-calo itu.

“Jadi gini nul, saya jawab. Saya ini jadi Kasatlantas Tabes ya? sudah satu tahun enam bulan. Calo tidak akan saya kasih ruang. Jaman sekarang ngurus gampang. Kalau ada calo menakut-nakuti, bahwa bilang kalau ngurus sendiri ribet lha, ini itu lha, masyarakat jangan terpengaruh. Urus sendiri gampang kok,” terang Arif.

Ditanya perihal Perwira inisial SE yang di Delegasikan untuk menghubungi Wartawan Obor Rakyat, dengan nada kasar dan ancam gugat pemberitaan?. Ia meminta maaf yang mana Anggotannya bilamana dengan nada geram pihak redaksi merasa tersinggung.

“Dimaklumi bang inul, apa gini, Anggota saya suruh kesini dan meminta maaf secara langsung ta?. Saya yang minta maaf, sudah lha, jangan baperan, kita ini mitra nul,” ucapnya.

Disinggung hendak gugat Obor Rakyat?. pihaknya mengatakan tidak ada pemikiran arah itu. Menurutnya anggota Perwira SE kurang humanis akan hal penyampaian.

“Miss communication, I don’t have any plans like that, (Mis komunikasi, dan saya tidak ada rencana seperti itu. Indo red), mungkin saat itu anggota juga capek habis PAM, dan nyampaikannya kurang halus,” pungkas AKBP Arif Fazlurrahman itu yang terlihat fasih berbahasa inggris. (nul)

Baca juga: Enggan Dikontrol Terkait Calo, Satpas Colombo “Gerakkan” Puluhan Oknum Awak Media

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *