Polemik Memanas di MAN Pematangsiantar: Guru Yendra Eka Putra Bantah Jadi Provokator, Tuntut Transparansi Dana BOS dan Komite

Pematangsiantar, Obor Rakyat – Polemik internal di MAN Pematangsiantar kian memanas. Yendra Eka Putra (YEP), seorang guru senior sekaligus orang tua siswa di madrasah tersebut, membantah keras tudingan sebagai provokator dalam aksi pemasangan spanduk mosi tidak percaya terhadap Kepala Sekolah Lintong Sirait dan Ketua Komite Imran Simanjuntak.
Polemik memanas di MAN Pematangsiantar.

Pematangsiantar, Obor Rakyat – Polemik internal di MAN Pematangsiantar kian memanas. Yendra Eka Putra (YEP), seorang guru senior sekaligus orang tua siswa di madrasah tersebut, membantah keras tudingan sebagai provokator dalam aksi pemasangan spanduk mosi tidak percaya terhadap Kepala Sekolah Lintong Sirait dan Ketua Komite Imran Simanjuntak.

Yendra menegaskan, tuduhan yang menyebut dirinya dilaporkan ke Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sumatera Utara tidak benar. Ia bahkan telah mengonfirmasi langsung kepada Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Sumut, Dr. H. Erwin Pinayungan Dasopang.

“Saya hubungi langsung Pak Kabid, beliau bilang belum ada laporan masuk. Jadi kabar saya dilaporkan itu tidak benar,” ujar Yendra, Jumat (10/10/2025).

Aksi Spanduk Mosi Tidak Percaya: Inisiatif Bersama Orang Tua

Yendra menjelaskan bahwa aksi pemasangan spanduk yang dilakukan di depan sekolah bukanlah tindakan personal, melainkan hasil inisiatif sejumlah orang tua siswa. Menurutnya, aksi tersebut dilakukan secara damai dan tanpa mengganggu kegiatan belajar mengajar.

Baca Juga :  Konversi Kebun Teh Sidamanik dan Bah Butong ke Sawit, LAI Simalungun Tuding PTPN-IV Lakukan Pembodohan Publik

“Orang tua awalnya ingin bawa spanduk ke dalam sekolah seperti demo, tapi saya larang. Saya usulkan agar dipasang di luar pagar sekolah, hari Minggu, supaya tidak ganggu aktivitas belajar,” terangnya.

Spanduk yang terpasang menyuarakan mosi tidak percaya terhadap Kepala Sekolah dan Ketua Komite MAN Pematangsiantar, serta menuntut transparansi dalam pengelolaan dana BOS dan dana komite.

Transparansi Dana Komite Dipertanyakan

Yendra yang telah mengabdi selama 26 tahun sebagai guru di MAN Pematangsiantar mengungkapkan kekecewaannya atas tidak adanya laporan pertanggungjawaban dana komite selama tiga tahun terakhir.

“Sesuai aturan dan juknis, dana BOS dan komite harus dikelola secara transparan. Tapi selama kepemimpinan Kepala Sekolah Lintong Sirait dan Komite Imran Simanjuntak, tidak pernah ada laporan yang disampaikan kepada orang tua siswa,” katanya.

Tak hanya itu, Yendra juga menyoroti dugaan pelanggaran dalam mekanisme pembentukan ulang komite sekolah.

“Masa jabatan Komite sudah habis, tapi katanya sudah dibentuk ulang tanpa diketahui oleh orang tua siswa. Padahal menurut aturan, pembentukan komite harus melalui rapat orang tua dengan minimal dua pertiga kehadiran,” tambahnya.

Orang Tua Desak Transparansi Dana Komite

Dukungan terhadap aksi spanduk juga datang dari para orang tua siswa. Salah satunya adalah Herman, warga Kecamatan Siantar Barat yang turut memasang spanduk di dinding depan sekolah.

“Kami hanya ingin transparansi. Dana komite Rp110 ribu per bulan dikali 1.270 siswa, itu jumlah besar. Kalau kami diundang dan ditunjukkan rinciannya, enggak akan jadi masalah,” kata Herman tegas.

Dalam spanduk tersebut, turut disorot pula adanya dugaan konflik kepentingan karena hubungan kekeluargaan antara Kepala Sekolah Lintong Sirait dan Ketua Komite Imran Simanjuntak yang disebut sebagai saudara ipar.

Yendra Siap Bawa Kasus ke Kemenag Pusat

Sebagai bentuk keseriusan, Yendra menyatakan akan membawa polemik ini ke tingkat nasional, tepatnya ke Biro Umum Sekretariat Jenderal Kementerian Agama RI yang membidangi urusan kepegawaian.

“Saya akan laporkan juga ke Biro Umum Sekjen Kemenag agar persoalan ini mendapat perhatian serius,” pungkasnya.

Hingga berita ini diterbitkan, Ketua Komite MAN Pematangsiantar Imran Simanjuntak belum memberikan keterangan. Dihubungi melalui pesan WhatsApp, pria yang juga menjabat sebagai Ketua PKB Pematangsiantar itu belum merespons permintaan konfirmasi. (*)

Penulis : S Hadi Purba
Editor : Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *