Pemkab Bondowoso Bersama Unair Surabaya Gelar Audiensi dan Koordinasi Pelaksanaan Desa Emas

Bupati Salwa Arifin didampingi Sekda Bondowoso, Bambang Soekwanto dalam acara audiensi dengan tim Unair Surabaya

Dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting

Bondowoso, Obor Rakyat – Dalam rangka percepatan penurunan stunting khususnya di Kabupaten Bondowoso, beberapa upaya telah dilakukan untuk mencapai target.

Saat ini, Kabupaten Bondowoso menempati urutan kedua tertinggi di Jawa Timur dengan prevalensi stunting 32 persen menurut data yang diperoleh dari Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB).

Baca juga: Berhasil Turunkan Angka Prevalensi Stunting, Bupati Salwa Arifin Raih Penghargaan Dari Kepala BKKBN

Kemudian, target yang harus dipenuhi Kabupaten Bondowoso sampai 22 persen pada tahun 2024.

Pada hari ini, Selasa (5/9/2023), di Peringgitan Pondopo Kabupaten, Bupati Bondowoso, Salwa Arifin menerima kedatangan tim dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

Maksud dan tujuan tim dari Unair Surabaya yang bermitra dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) perwakilan Provinsi Jawa Timur itu, guna koordinasi dan audiensi untuk melaksanakan pendampingan di Kabupaten Bondowoso, yakni mengimplementasikan konsep Desa Emas sebagai intervensi hulu dalam upaya penurunan angka stunting.

Perwakilan Unair Surabaya saat di Peringgitan Pondopo Kabupaten Bondowoso

Bupati Bondowoso, mengucapkan terima kasih kepada Unair Surabaya yang telah hadir mendampingi program ini.

“Langkah ini sangat tepat, dan kami sangat mengapresiasi dan mendukung penuh. Semoga banyak bermanfaat yang bisa dirasakan oleh masyarakat dan pembangunan di Kabupaten Bondowoso,” kata Salwa Arifin.

Di tempat yang sama, kepala Dinsos P3AKB Bondowoso, Anisatul Hamidah, menyebutkan, intinya adalah bagaimana stunting di Kabupaten ini segera turun.

Menurutnya, untuk di Bondowoso saat ini ada lima desa yang menjadi pilot project penanganan stunting yang akan ditarget dalam program Desa Emas ini.

Lima desa tersebut, ada di Kecamatan Wringin, Tlogosari, Botolinggo, Cermee, dan Binakal.

“Setelah program Desa Emas ini terealisasi di lima desa tersebut, akan ada tindak lanjut program dalam cakupan yang lebih luas,” tandasnya.

Kegiatan ini dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso, Bambang Soekwanto, perwakilan Unair Surabaya, beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, lima kecamatan yang didaulat menjadi fokus pendampingan dari tim Unair, yakni Wringin, Binakal, Cermee, Botolinggo, dan Tlogosari yang didampingi oleh tim koordinator penyuluh KB.

Sekadar diketahui, Desa Emas merupakan program yang tujuan meningkatkan peran desa dalam eliminasi masalah stunting dengan menggunakan pendekatan di lima pilar di Jawa Timur.

Program ini dilaksanakan oleh 19 perguruan tinggi di Jawa Timur salah satunya Unair Surabaya dengan melibatkan Kabupaten/Kota. (red)

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *