
Calo: Penting Orang Dalam Tak Kasihkan
Surabaya, Obor Rakyat – Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Surabaya Timur, atau yang dikenal Samsat Manyar terindikasi kerja sama dengan “Calo” alias kong kalikong. Pasalnya pemohon saat urus pergantian plat 5 tahunan tanpa hadirkan motor bisa lolos lantaran adannya nominal.
Hal itu terjadi saat pemohon berinisial KH, mengurus pergantian plat atau biasa disebut 5 (lima) Tahunan tanpa menghadirkan motor guna cek fisik gesek rangka dan mesin.
“Gak oleh ambek petugas asline, kudu onok sepeda’e gawe cek Fisik ngunu jarene, (Aslinya tidak boleh sama petugas, harus ada motor yang hadir buat cek fisik, indo red),” ungkap pria berperawakan kurus menirukan nada omongan petugas, Selasa (19/12/2023).
Lanjut kata sumber yang mewanti wanti namannya tidak dicatut dalam media ini, pihaknya akhirnya hendak balik dihari berikutnya, saat motor sudah ada. Motor tersebut dipakai untuk keseharian kerja anak-anak.
Baca juga: Tak Ada Ruang Gerak, Anggota Regident Satpas Colombo Surabaya “Sanggong” Calo Nakal
“Balik pulang rencanannya, tunggu sepeda ada, soalnya motor digunakan kerja anak, yang liburnya Minggu saja,” jelasnya.
Merasa Minggu tutup dan khawatir kena denda saat telat pengurusan, KH berusaha tanya kepada orang yang berada disekitar Samsat yang tepatnya di Jalan Jl. Manyar Kertoarjo No.1, Mojo, Gubeng, Surabaya itu.
Menurutnya, saat di Kantin ditawari oleh salah seorang biro jasa atau calo untuk membantu proses regestrasi dan administrasinya. Dengan negoisasi. Akhirnya disepakati biaya untuk loloskan cek fisik kendaraannya.
“Lagi ngurus apa mas?” tanya pria dari biro jasa yang dikutip sumber.
Merasa ada yang nawari bisa bantu meski tanpa motor dihadirkan. Ia menceritakan serta menanyakan biaya kepada calo itu.
“Ini mau ganti plat kendaraan, ditolak petugas cek fisik. Kendaraanya harus datang ke Samsat,” jawab pemohon saat di tanya biro jasa tersebut.
Kemudian, calo itu menawarkan harga murah, karena hanya meminta uang rokok saja. Dan nominal yang diberikan ke petugas turut disertakan.
“Kalau aku cuma rokok saja cukup, penting orang dalam tak kasih kan beberapa ratus ribu. beres,” tutur pemohon menirukan omongan calo berlogat ketimuran.
Setelah beberapa saat berdialog, dan dipikir, akhirnya berkas diserahkan pada biro jasa tersebut, beserta uang untuk biaya memproses pengurusanya.
“Tidak menunggu lama kurang dari satu jam berselang, biro jasa tersebut kembali sambil menyerahkan berkas yang sudah ditandatangani dan stempel oleh petugas cek fisik,” katanya sambil memberikan bukti foto kalau di dalam loket dia bayar beberapa ratus ribu yang tentu saja tanpa kuitansi alias pungutan liar (pungli).
Perlu diketahui, biaya tersebut melebihi tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Karena sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomer 60 tahun 2016 tentang Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan biaya untuk proses cek fisik harusnya gratis.
Guna keseimbangan dalam pemberitaan, Wartawan menghubungi +62 812-3147-XXXX yang diketahui bernama Sukur sebagai petugas di Samsat tersebut.
Ditanya terkait hendak konfirmasi, ia mengatakan akan laporan pada atasannya “Nggih nanti kita laporkan dulu sama psk Paur,” ketik singkat melalui pesan WhatsApp nya.
Ketika ditanya prihal data temuan adannya dugaan kong kalikong petugas dan calo terkait lolosnya gesek itu?. Ia memilih tidak menjawab. Dan terpantau centang dua biru tanda, bahwa pesan telah masuk dan terbaca.
Sampai berita ini ditayangkan, wartawan akan terus menunggu petugas Sukur yang berjanji akan menyambungkan konfirmasi lanjutan kepada Paur setempat. (nul)