Kepala Dinsos P3AKB Bondowoso, Optimis Angka Stunting Tahun Ini Turun Lagi

Bondowoso, Obor Rakyat - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Bondowoso melakukan sosialisasi program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting di Desa Karanganyar, Kecamatan Tegal Ampel, Kabupaten Bondowoso, Rabu (10/01/2024).
Kepala Dinsos P3AKB Bondowoso, Anisatul Hamidah saat memberikan sambutan

Bondowoso, Obor Rakyat – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Bondowoso melakukan sosialisasi program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting di Desa Karanganyar, Kecamatan Tegal Ampel, Kabupaten Bondowoso, Rabu (10/01/2024).

Hadir dalam kegiatan itu anggota Dewan perwakilan rakyat Indonesia (DPR RI) komisi IX, Anas Thahir, wakil ketua DPRD Bondowoso dari fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Buchori Mun’in, kepala Dinsos P3AKB Bondowoso, Anisatul Hamidah.

Dalam sambutannya Kepala Dinsos P3AKB Bondowoso, menyatakan optimis, bahwa pada tahun 2024 angka stunting di Kabupaten Bondowoso akan turun lagi dari tahun lalu.

“Untuk angka stunting di tahun 2022 angka stunting di Kabupaten Bondowoso berjumlah 32 persen untuk yang tahun 2023 hasil nya akan di ketahui di tahun 2024 ini. Tapi kami optimis akan turun lagi karena beberapa indikator sudah kami laksanakan,” ujarnya.

Baca juga: Pj Sekda Bondowoso Dalam Waktu Dekat, Akan Melakukan Penataan Manajemen Birokrasi Pemerintahan

Rasa optimis itu, lanjut dia, ditandai dengan menurunnya angka dispensasi kawin di Kabupaten Bondowoso pada tahun ini.

“Antaranya upaya yang kami lakukan itu adalah pendewasaan usia perkawinan buktinya tahun 2023 saat kami MoU dengan pengadilan agama itu angka dispensasi perkawinan turun drastis pada tahun 2022 itu mencapai 712 namun per November di tahun 2023 kemarin jumlahnya hanya mencapai di angka 341,” lanjutnya.

Maka dari itu, kami menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama memberantas salah satu penyebab stunting di antaranya adalah pernikahan anak.

“Mari kita bersama-sama berantas kemiskinan, stop anak melahirkan anak dan stop kemiskinan melahirkan kemiskinan” pungkas Anis. (mif)

Baca juga: Pj Bupati Bondowoso Pantau Kegiatan Penyortiran dan Pelipatan Surat Suara Pemilu 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *